Jakarta –
Israel terus melakukan pemboman di Gaza, Palestina pada hari gencatan senjata di Lebanon. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan udara menewaskan sembilan orang di wilayah utara yang dikuasai Hamas.
Dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), Kementerian Kesehatan mengatakan serangan itu menghantam tempat penampungan bagi orang-orang terlantar di Sekolah Al-Tabi’een di distrik Daraj, Kota Gaza.
Tentara Israel mengatakan telah membunuh seorang tersangka dalam pemboman Mei 2002 yang melukai 10 warga sipil di kota Beersheba, Israel. Militer mengatakan mereka juga telah menyerang puluhan target Hamas di zona pertempuran di kota-kota utara Jabalia dan Beit Lahia.
Militer Israel menyebut bahwa “pasukan beroperasi untuk melenyapkan teroris dalam serangan udara dan pertempuran jarak dekat” di bekas Sekolah Al-Harthani di Beit Lahia.
“Selama operasi tersebut, Hamas menembakkan rudal anti-tank dari Rumah Sakit Indonesia ke arah pasukan,” klaim tentara.
Kelompok militan Hamas mengutuk “operasi militer kriminal di Gaza utara”.
Sebelumnya pada hari Rabu, seorang pejabat senior Hamas memuji gencatan senjata di Lebanon, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut siap untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku sebelum fajar, mengakhiri lebih dari setahun permusuhan dan dua bulan perang skala penuh.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa mereka hanya memiliki satu kendaraan penyelamat yang berfungsi di seluruh wilayah tersebut karena kekurangan bahan bakar.
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.207 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka-angka resmi Israel.
Balasan Israel telah menewaskan 44.282 orang di Gaza, menurut angka dari kementerian kesehatan yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(lir/lir)