Bogor –
Penjabat (PJ) Wali Kota Bogor Herry Antasari menyebut sebanyak 732 bencana terjadi di berbagai titik di Kota Bogor selama kurun waktu Januari-November 2024. Heri mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat untuk berkolaborasi melakukan mitigasi untuk menghindari dampak buruk bencana hidrometeorologi.
“Dalam kurun waktu Januari-November 2024 telah terjadi 732 bencana di berbagai titik di Kota Bogor. Hal ini juga menegaskan bahwa rata rata kejadian bencana di Kota Bogor antara 700-800 kejadian,” kata Heri dalam sambutannya pada Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di GOR Pajajaran, Kamis (21/11/2024).
“Oleh karena itu penting bagi kita untuk membangun dan memperkuat budaya prilaku siapsiaga, dan memahami konsep mitigasi bencana, khususnya di musim penghujan seperti saat ini. Kita semua harus menyebarluaskan budaya tadi, kepada seluruh komponen masyarakat dan stake holder di Kota Bogor,” sambungnya.
Heri menyebutkan, kolaborasi antar-intansi, lembaga dan masyarakat yang sudah terbangun dalam banyak kegiatan, jadi modal kuat dalam penanggulangan bencana. Ia berharap kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, jadi prioritas utama dalam melindungi masyarakat dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“Masyarakat harus diberikan pemahaman konsep mitigasi bencana, mengetahui tindakan sebelum, saat dan setelah terjadi bencana, termasuk yang terpenting adalah menyadari faktor-faktor penyebab yang dapat memicu atau juga mencegah terjadinya bencana,” kata Heri.
Heri menginstruksikan untuk mengaktifkan posko bencana hingga ke tingkat kelurahan serta melakukan mitigasi mandiri terhadap potensi bencana di wilayah masing. Ia juga meminta koordinasi yang cepat antara TNI, Polri, Pemkot Bogor dan masyarakat, dalam merespon kejadian bencana.
“Ketiga penguatan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana. Selanjutnya, sosialisasikan sampai ke tingkat individu soal kesiapsiagaan bencana,” kata Heri.
Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, dihadiri juga oleh Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Dwi Agung Prihanto, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Guntur M Tariq, Ketua KPU Kota Bogor M Habibi Zaenal Arifin, Basarnas, BPBD dan sejumlah stakeholder lainnya.
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Guntur M Tariq, meminta pelaksana penanganan bencana untuk mempersiapkan mental dan fisik. Selain peralatan, mental dan fisik yang baik menjadi faktor utama dalam kesuksesan menangani bencana.
“Tolong siapkan fisik dan mental kita terlebih dahulu. Kalau fisik dan mental sudah siap, insyaallah, dengan berjalannya waktu bencana seperti apapun bisa kita melaksanakan secara gotong royong bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, bisa lebih cepet membantu. Tapi kalau kita tidak siap secara fisik dan mental kemungkinan akan lebih berat menghadapinya,” kata Guntur dalam sambutannya.
“Kalau secara fasilitas kita bisa lihat di Kota Bogor ini sudah lengkap dalam penanganan bencana. Namun apabila fisik kita belum siap, itu adalah hal percuma,” sambungnya.
(sol/azh)