Lebak –
Sebanyak 64.875 kilogram (kg) benih jagung ditanam di Banten guna mendukung swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Penanaman ini melibatkan Polda Banten bersama Kementerian Pertanian serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
“Polda Banten menindaklanjuti program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” kata Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).
Puluhan ribu benih jagung itu bakal ditanam di lahan seluas 4.325 hektar yang berada di Lebak, Pandeglang, dan Serang. Menurut Suyudi, penanaman benih jagung ini dilakukan secara bertahap.
“Hari ini penanaman benih jagung di atas lahan 600 hektare di Lebak. Kita lakukan penanaman secara bertahap mulai dari 50 hektare,” ucapnya.
Suyudi mengatakan penanaman dan pengelolaan lahan jagung akan melibatkan masyarakat. Dia menyebut kegiatan ini selain untuk kesejahteraan masyarakat juga demi menurunkan angka pengangguran di Banten.
“Karena tingginya angka pengangguran berimplikasi pada ketertiban dan keamanan di Banten. (Program) Ini sangat linier dengan program Asta Cita,” ujar Suyudi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pesan Presiden Prabowo untuk mempercepat swasembada pangan dalam waktu 4 tahun. Dia menilai penanaman bibit jagung lewat kolaborasi lintas instansi bisa meningkatkan produksi pangan di Indonesia.
“Ke depan pangan kita lebih baik. Tahun ini kita menghadai El Nino, kekeringan. Beras kita kekurangan pada Januari-Februari, alhamdulillah Maret sampai sekarang pangan kita aman berkat kolaborasi,” kata Andi.
Andi menjelaskan adanya anomali selama fenomena El Nino di Indonesia. Menurutnya, angka produksi pangan merangkak naik sejak bulan Agustus dan menjadi yang tertinggi selama 10 tahun terakhir.
“Ini anomali tertinggi selama 10 tahun. Data BPS, data produksi pangan kita naik jadi 1 juta ton dengan nilai Rp 13 triliun, ini karena kolaborasi antar-kementerian, instansi terkait dan pemerintah daerah,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyebut program swasembada pangan juga untuk mendukung program makan bergizi gratis. Menurut Yandri, bahan baku program makan bergizi gratis ini harus dari desa.
“Misalnya dibuat desa cabe kan cabenya bisa dijual lagi melalui BUMDes, jadi kepala desa harus serius. Percepatan swasembada pangan juga untuk mensukseskan makan bergizi. Kita nggak mau orang Lebak bahan bakunya dari Cianjur, sayur dan buah dari Bogor. Kita nggak mau, maunya dari Banten,” ujar Yandri.
Yandri mengatakan ada anggaran Rp 16 triliun di Kementerian Desa untuk ketahanan pangan. Dia menyebut anggaran itu harus dimanfaatkan oleh kepala desa.
“Saya nggak mau desa hanya jadi penonton padahal potensinya luar biasa. Makanya kalau ada dana, SDM, tinggal pengawasan. Saya minta TNI-Polri mendampingi kepala desa memastikan anggaran 20 persen dana desa itu dimaksimalkan,” imbuhnya.
(fas/fas)