Ducati tidak merasa sedih setelah Francesco Bagnaia gagal juara dunia MotoGP 2024. Bagnaia mesti mengakui keunggulan Jorge Martin di balapan terakhir.
Bagnaia, juara dunia back to back, berhasil menyapu bersih seri pamungkas di Barcelona pada akhir pekan lalu. Namun, hasil itu toh tidak cukup karena Bagnaia mentok finis kedua dengan perolehan 498 poin di klasemen akhir, berjarak 10 poin dari sang juara Jorge Martin.
Kendati demikian, Bagnaia mendapatkan respek besar setelah mengemas 11 kemenangan balapan utama di sepanjang musim ini. Bahkan jauh lebih banyak daripada Martin, yang hanya meraih tiga kemenangan saja.
“Bagaimana mungkin merasa sedih setelah sebuah musim seperti ini? Jika memang ada yang bersedih, maka dia harus dipenjara,” seloroh General Manager Ducati Gigi Dall’Igna.
“Saya kira ada banyak orang di paddock ini yang memiliki lebih banyak pikiran dan kekhawatiran daripada orang-orang di Ducati,” sambung dia dilansir GPOne.
“Ini adalah sebuah musim yang hebat, dan Ducati pabrikan adalah tim yang bertarung dalam empat Kejuaraan Dunia terakhir sampai selesai, memenangi dua di antaranya.”
“Konsistensinya ada, juara itu penting untuk orang-orang, untuk saya, untuk Pecco, untuk orang-orang di sekitar dia. Namun, untuk perusahaan, dan sponsor saya kira hal yang paling penting adalah terus kompetitif dan terus memimpin. Saya kira kami sudah bekerja dengan baik,” Dall’Igna menambahkan.