Barang-barang yang tersisa di gorong-gorong tersebut diungkap oleh penjaga pos keamanan wilayah setempat. Tidak ada gergaji ditemukan di lokasi.
“Yang ketinggalan cuman kaus doang di situ, mungkin karena basah apa kesangkut kali ketinggalan di situ, sama sandal,” kata penjaga pos keamanan RW, Effendi (61), saat ditemui di Jalan Percetakan Negara X, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2024).
Effendi mengatakan tak ada peralatan lain yang ditemukan di gorong-gorong setelah Murtala cs kabur. Sebagai informasi, pos jaga keamanan RW itu berada di depan gorong-gorong tersebut.
“Kaus cuma satu sama sandal sepasang. Udah, di luar satu, satu di dalam gorong-gorong,” ujarnya.
Effendi mengaku tak melihat Murtala cs kabur saat berjaga dari pukul 23.00 WIB hingga 5.30 WIB. Dia mengatakan dirinya saat itu berjaga dengan dua orang lainnya.
“Kagak ngelihat, kejadiannya pas dia keluar kita bertiga, ada temen satu, berempat, kagak ngelihat. Cuma ya kejadiannya itu udah mau Subuh, jam 04.00 WIB gitu, kita pada sepi. Nah, kemungkinan dia udah beraksi dari dalam (Rutan). Kita pulang Subuh, itu 05.30 WIB kita bubar. Nah, dia beraksi tuh keluar. Dalam keadaan udah sepi, nggak ada orang yang jaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Effendi mengatakan Murtala menjebol terali di gorong-gorong tersebut. Besi-beri terali penyok.
“Kalau sebelumnya masih bagus, sesudah itu udah pada dijebol, terali besinya udah pada penyok, terus tembok pada gugur,” ujarnya.
Kini terali yang dibobol oleh Murtala itu sudah diperbaiki. Effendi berharap terali didobel agar tak dijebol lagi oleh tahanan.
“Seharusnya ditambah lagi, didobel. Terus atasnya dicor lagi, udah pendapat saya itu aja. Biar kuat biar nggak ada lagi yang ini (kabur),” kata Effendi.
Effendi mengatakan terali besi yang dipasang saat ini masih belum kuat. Menurutnya, terali besi itu masih bisa dijebol oleh para tahanan untuk kabur.
“Itu udah ditambah baru semua itu, kalau kata kita juga masih kurang kuat,” ujarnya.