Uday-Pujiyanto Mau Kelola Sampah Impor di Pandeglang, Diana Tak Setuju


Pandeglang

Calon Wakil Bupati Pandeglang nomor urut 1, Diana Jayabaya, menyebut Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum siap mengelola sampah impor. Pernyataan itu dibantah oleh calon Bupati nomor urut 3, Pujiyanto yang mengklaim bisa mengelola sampah impor.

Pernyataan kedua calon wakil ini disampaikan ketika sesi tanya jawab di debat Pilkada Pandeglang 2024. Pertanyaan yang diajukan Diana lantas ditanggapi Pujiyanto.

“Di tangan Uday-Puji sampah yang menjijikan menjadi sampah yang menjanjikan,” kata Pujiyanto dalam debat, Jumat (15/11/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puji mengklaim bisa mengelola sampah impor dari daerah lain. Klaim ini berdasarkan pengalaman ketika menerima impor sampah di Kota Serang.

“Kita siap membuat bank sampah yang saya konsep di Kota Serang. insyaallah sampah ternyata jadi pundi uang,” tuturnya.

Uday Suhada, calon Bupati Puji menambahkan, pengelolaan sampah impor akan dilakukan ketika Kabupaten Pandeglang sudah selesai mengelola sampah di daerah ini. Sehingga, sampah impor bisa dikelola dan menaikkan pendapatan daerah sebanyak Rp 15 juta per hari.

“Memang tidak saat ini, nanti insyaallah ketika kita terpilih. Sampah yang ada kita kelola, baru kita impor sampah dari luar. Kita kelola agar sesuatu yang menjijikan jadi uang, memberdayakan banyak pihak. Ada yang bisa jadi kompos, tempat alat bahan recycle,” kata Uday.

Sementara itu, calon rivalnya Diana menyebut, impor sampah bisa merugikan masyarakat. Terlebih, Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum siap mengelola sampah impor.

“Tetapi di sini pertanyaannya kok pemerintah kita ini tidak fokus mengelola program impor sampah yang masuk Kabupaten Pandeglang, sehingga menjadi persoalan pelik bagi masyarakat,” kata Diana.

Diana menilai pemerintah bisa menaikan pendapatan daerah tanpa harus menerima impor sampah. Menurutnya, masih ada potensi lain di Pandeglang yang bisa dimaksimalkan.

“Padahal Pandeglang banyak sekali potensi menaikan ekonomi dan pendapatan, misalnya sektor pertanian, pariwisata, saya rasa untuk impor sampah pada saat ini tidak diharuskan,” jelas Diana.

(maa/maa)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *