Jakarta –
Calon Gubernur Jakartaa nomor urut 3, Pramono Anung menyebut akan mendorong badan usaha milik daerah (BUMD) untuk melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurutnya hal itu akan membuat BUMD menjadi lebih berkembang.
Hal itu disampaikan Pramono saat menjawab pertanyaan salah seorang audiens dalam acara bertajuk ‘The Future of Jakarta: Capital Market Dialoguewl with Pramono Anung.
“Apakah saya berani nggak membuat BUMD-BUMD di Jakarta yang bagus untuk IPO? Saya bilang saya berani,” kata Pramono di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2024).
Dia menyebut berdasarkan pengalaman perbankan, perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan sehat dan melantai di bursa saham pasti akan lebih menguntungkan. Sebab, kata Pramono, pengawasannya menjadi terbuka.
“Belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada, semua perusahaan yang kemudian IPO, mendapatkan kontrol publik yang lebih baik, pasti perubahan ini akan survive,” ujarnya.
“Pengalaman kita yang paling bagus itu adalah perbankan. Dulu bank-bank kita sebelum IPO, jam 2, jam 3, sekarang yang namanya Mandiri, BRI, BNI, nggak kalah sama bank bank asing, nggak kalah sama bank-bank swasta. Dan mereka sekarang revenue-nya, keuntungannya termasuk yang paling bagus, yang paling besar,” jelas Pramono.
Menurutnya hasil yang sama pun akan demikian jika terhadap BUMD dilakukan hal yang sama. Dia juga menyakini sejumlah BUMD di Jakarta sudah layak go public.
“Sehingga dengan cara yang sama, ini akan dipaksa untuk dia, IPO menjadi dikontrol oleh publik, padahal beberapa bagus sekali. Contohnya Jakpro dan macam-macam,” terang Pramono.
“Termasuk kalau saya lihat Ancol aja, jangankan yang begitu, yang kecil aja bisa kita IPO, apalagi di size-nya begitu gede, pasti akan lebih menguntungkan,” pungkasnya.
(ond/isa)