Jakarta –
Kemenangan Rodri di Ballon d’Or 2024 membuktikan bahwa tak cuma bomber haus gol yang layak dipilih sebagai pemain terbaik. Dalam sejarahnya, beberapa kali bola emas ini diraih pemain non-penyerang.
Citra Ballon d’Or yang selama ini kerap lekat dengan penyerang sebetulnya bukan hal aneh, sebab mayoritas pemenang memang berposisi demikian. Dominasi Lionel Messi dan Cristiano kian menguatkan anggapan itu.
Namun sejumlah nama mampu menjadi anomali. Seperti halnya Rodri, ketidakhadiran mereka di lapangan langsung terasa signifikan terhadap performa tim. Itulah mengapa sosok-sosok non penyerang ini tak bisa dianggap remeh.
Dalam dua dekade terakhir, tercatat hanya segelintir nama non-penyerang yang bisa memenangi Ballon d’Or. Contohnya adalah Pavel Nedved yang menjadi pemenang pada 2003. Meski ‘hanya’ memenangi Serie A bersama Juventus, namun absennya ia di final Liga Champions membuat Bianconeri kalah dari AC Milan.
Lalu ada pula Fabio Cannavaro yang tampil menawan bersama Italia saat memenangi Piala Dunia 2006 dan akhirnya terpilih menjadi pemenang. Kemudian Luka Modric menjadi non-penyerang terakhir sebelum Rodri yang memenangi Ballon d’Or usai membantu Kroasia ke final Piala Dunia 2018 dan membawa Real Madrid memenangi Liga Champions ketiga secara beruntun.
Berikut daftar pemain non-penyerang yang pernah memenangi Ballon d’Or:
1960: Luis Suarez (gelandang)
1962: Josef Masopust (gelandang)
1963: Lev Yashin (kiper)
1966: Bobby Charlton (gelandang)
1968: George Best (winger, gelandang)
1969: Gianni Rivera (gelandang)
1972: Franz Beckenbauer (bek)
1990: Lothar Matthaus (gelandang)
1996: Mathias Sammer (gelandang)
1998: Zinedine Zidane (gelandang)
2000: Luis Figo (winger)
2003: Pavel Nedved (gelandang)
2006: Fabio Cannavaro (bek)
2018: Luka Modric (gelandang)
2024: Rodri (gelandang)
(adp/aff)