Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat serangan Israel pada Minggu kemarin menewaskan sedikitnya 21 orang di Lebanon selatan. Selain korban tewas, ada puluhan orang lainnya yang mengalami luka-luka.
“Sembilan orang tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam serangan di Haret Saida, dekat kota pelabuhan Sidon,” kata kementerian itu, dilansir AFP, Senin (28/10/2024).
Setidaknya tujuh orang lainnya, termasuk seorang perawat dan tiga penyelamat tewas di desa selatan Ain Baal. Lima korban tewas lain ada di Burj al-Shemali.
Serangan terhadap Haret Saida, sekitar 60 kilometer (37 mil) dari perbatasan Israel, menghancurkan lantai atas sebuah gedung tiga lantai. Bangunan di dekatnya juga rusak.
Tentara Lebanon memblokir akses ke sektor tersebut, yang telah dipenuhi oleh orang-orang yang melarikan diri dari wilayah lain di Lebanon selatan sejak Israel melancarkan serangannya terhadap Hizbullah pada September lalu.
Di Ain Baal, korban tewas termasuk tiga pekerja darurat yang bekerja di sebuah pusat yang dikelola oleh Asosiasi Al-Riossala, sebuah badan amal yang terkait dengan partai politik Syiah Amal, yang merupakan sekutu Hizbullah.
“Seorang perawat dan tiga orang lainnya yang kebetulan berada di dekatnya juga tewas,” kata kementerian kesehatan.
Serangan pesawat tak berawak Israel yang mematikan di Burj al-Shemali terjadi di dekat sebuah sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Juru bicara UNRWA mengatakan sekolah tersebut tidak terkena serangan langsung dan tidak ada korban jiwa.
Menurut hitungan Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 1.620 orang telah tewas dalam konflik sejak 23 September antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.