Jakarta –
Polres Tangerang Selatan meluncurkan program Pencegahan Tawuran Antar Pelajar atau CETAR. Program tersebut untuk mengatasi masalah tawuran antarpelajar yang kerap terjadi.
Peluncuran program tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto di Global Islamic School, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/10/2024). Turut hadir di lokasi Pj Walikota Tangsel Tabrani, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten Fadli Afriadi, Deputi Kementerian PPA RI, Ketua KPAI dan sejumlah pejabat utama kepolisian.
Program tersebut diinisiasi langsung oleh Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang. Program tersebut bertujuan melindungi generasi muda khususnya untuk tidak terlibat menjadi pelaku tawuran.
Brigjen Djati Wiyoto Abadhy berharap program tersebut bisa menjadi pilot project untuk wilayah lainnya. Dia berharap program tersebut nantinya bisa mengurangi angka tawuran di wilayah Tangerang Selatan.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menjadi pilot project yang ada di jajaran Polda Metro Jaya dan ini diinisiasi oleh Polres Tangerang Selatan yang sudah ditunggu semua pihak dalam rangka untuk mengawasi dan menjaga anak anaknya dalam rangka mengenyam pendidikan, yang tentu mereka masih memiliki masa depan yang panjang,” kata Djati dalam keterangannya, Rabu (23/10/2024).
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto saat memimpin peluncuran program PencegahanCETAR di Global Islamic School, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/10/2024). Foto: Dok. istimewa
|
Sementara itu, Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang mengatakan pihaknya menggandeng 60 sekolah yang terdiri dari 31 SMP dan 29 SMA atau SMK di Tangerang Selatan. Dalam kegiatan tersebut dilakukan juga penunjukan Duta Pencegahan Tawuran Pelajar yang kini dijabat oleh Choirul Anam.
Victor menjelaskan program ‘CETAR’ dilatarbelakangi adanya aksi tawuran di Tangerang Selatan yang kerap menimbulkan korban luka bahkan meninggal dunia. Melihat fenomena tersebut, pihak kepolisian pun menggandeng stakeholder terkait.
“Selama menjabat sebagai Kapolres Tangerang Selatan selama 2 bulan, sudah cukup melihat adik-adik kita ini menjadi korban ataupun ikut melakukan tawuran. Dari situ kami berkolaborasi dengan PJS Wali Kota Tangsel khususnya dinas pendidikan, Kejari, Kodim, pihak sekolah dan stakeholder terkait. Kami menciptakan program CETAR ini sebagai wujud komitmen untuk melindungi masyarakat khususnya para generasi muda,” ucapnya.
Victor mengatakan dalam program tersebut, ditunjuk duta CETAR dari masing-masing siswa hingga pihak sekolah. Dalam praktiknya, ada lima pilar yang turut serta terlibat, yakni Polri, TNI, Pemerintah Kota, akademisi dan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Mereka nantinya akan mengejar ke sekolah-sekolah yang terindikasi melakukan aksi tawuran.
“Lima pilar akan turun mengajar ke sekolah sekolah, minimal kita laksanakan dua kali dalam sebulan, datangi sekolah sekolah yang terindikasi dominan melakukan tawuran. Kita akan mengajar, memberikan materi yang relevan, mengimbau untuk tidak melakukan tawuran dan melakukan pengecekan apakah para duta CETAR yang dilantik tadi melaksanakan tugasnya melakukan pencegahan tawuran, yang setiap harinya akan dibantu pelaksanaannya oleh anggota Sat Binmas Polres Tangsel,” imbuhnya.
(taa/taa)