Jakarta –
Pasukan militer Israel terus menggempur wilayah Lebanon. Serangan masif itu mengakibatkan 1.552 orang di Lebanon tewas sejak September 2024.
Dilansir AFP, Selasa (22/10/2024), serangan terbaru Israel di Lebanon terjadi pada Senin (21/10) malam di dekat rumah sakit daerah Beirut, Lebanon. Serangan itu mengakibatkan 18 orang tewas di lokasi.
“Kematian terbaru ini menjadikan jumlah keseluruhan korban jiwa di Lebanon sejak 23 September menjadi sedikitnya 1.552 orang,” tulis keterangan AFP bersumber dari data Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kantor Berita Nasional Lebanon atau NAA melaporkan ada empat serangan pasukan Israel terjadi di pinggiran selatan Beirut hari ini. Wilayah itu disinyalir menjadi markas kelompok Hizbullah.
Palang Merah Lebanon menyebutkan ada tiga paramedis ikut terluka dalam serangan Israel di Nabatiyeh. Para korban diketahui sedang menjalankan misi kemanusiaan dan telah berkoordinasi dengan pasukan penjaga perdamaian PBB.
“Serangan terhadap Nabatiyeh menciptakan “sabuk api,” dengan sejumlah bangunan tempat tinggal, toko-toko dan kafe musnah dalam waktu kurang dari 30 detik,” kata NNA.
“Satu jalan tampak seperti medan perang yang menakutkan,” sambung NNA.
Otoritas Lebanon juga mengatakan tentara Israel melakukan pengeboman di Al-Hawsh, tepatnya di selatan kota Tyre. Serangan itu menyusul penembakan besar-besaran pada Senin (21/10) di wilayah tersebut yang menewaskan 63 orang dan melukai 234 orang lainnya.
“Korban pada Senin termasuk 18 orang tewas, empat di antaranya anak-anak, dalam serangan Israel di dekat rumah sakit di Beirut selatan,” tuli Kementerin Kesehatan Lebanon.
“60 orang lainnya terluka dalam serangan di dekat Rumah Sakit Rafic Hariri, fasilitas kesehatan masyarakat terbesar di Lebanon, yang terletak di Jnah beberapa kilometer (beberapa mil) dari pusat kota,” sambung Kementerian Kesehatan.
Israel diketahui memperluas cakupan serangannya dari Gaza hingga Lebanon sejak akhir September lalu. Israel berdalih serangan mereka di Lebanon menargetkan kelompok Hizbullah.
(ygs/haf)