Jakarta –
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyambangi SDN 03 Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Gibran yang didampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi datang ke SDN 03 Menteng untuk meninjau uji coba program makan bergizi gratis.
Pantauan detikcom di SDN 03 Menteng, Selasa (22/10/2024), Gibran bersama Teguh dan Wali Kota (Walkot) Jakpus Dhany Sukma datang pada pukul 11.00 WIB. Teguh mengenakan baju dinas berwarna cokelat sedangkan Gibran menggunakan setelah jas berwarna hitam.
Mereka menyambangi siswa-siswi di beberapa ruangan kelas 2. Dalam kunjungannya itu, Gibran juga membagikan buku tulis kepada siswa.
Teguh dan Gibran dibantu jajaran Pempov DKI membagikan satu per satu kotak makanan kepada para siswa. Tampak menu yang dibagikan hari ini berisi nasi, ayam goreng, telur, sayur capcay, jeruk, dan susu.
Gibran mendatangi siswa-siswi di beberapa ruangan kelas. Dia juga membagikan buku tulis kepada siswa. (Brigitta Belia/detikcom)
|
Siswa tampak antusias menyantap makanannya. Ada yang memilih memakan telur goreng lebih dulu, ada pula yang menghabiskan nasi dan ayam.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke kelas berikutnya, menu yang dibagikan sama dengan sebelumnya.
Sebelumnya Gibran sudah dua kali ikut meninjau uji coba makan bergizi gratis di Jakarta. Tetapi, hari ini merupakan hari pertama Gibran meninjau uji coba makan bergizi setelah dilantik menjadi Wakil presiden.
Program unggulan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan akan diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari, yakni pada pagi hari dan siang hari. Program Makan Bergizi Gratis akan bergulir mulai 2 Februari 2025 di Indonesia dengan anggaran mencapai Rp 71 triliun.
Gibran didampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Wali Kota (Walkot) Jakpus Dhany Sukma (Brigitta Belia/detikcom)
|
Hal ini diungkapkan oleh adik Prabowo sekaligus CEO Arsari Group Hashim S Djojohadikusumo. Kondisi ini sedikit berbeda dari rancangan awal program ini yang sempat dinamai program makan siang gratis.
“Di sini saya mau luruskan ada sebagian masyarakat merasa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makan gratis dua kali sehari, pagi dan siang,” kata Hashim, dalam acara Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior, di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10).
Menurut Hashim, pemberian makan gratis sebanyak satu kali tidaklah cukup untuk membantu mengatasi persoalan gizi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), 41% siswa di Indonesia lapar saat belajar di sekolah.
(jbr/imk)