Turin –
Lazio mempertanyakan konsistensi kepemimpinan wasit Juan Luca Sacchi saat timnya kalah 0-1 dari Juventus di pekan kedelapan Serie A musim ini. Si Nyonya Tua dinilai tak perlu diberi ‘hadiah’ untuk menang.
Kemenangan Juve di Allianz Stadium, Minggu (20/10) dinihari WIB ditentukan gol bunuh diri Mario Gila yang salah mengantisipasi crossing Juan Cabal pada menit ke-85. Lazio sendiri sudah bermain dengan 10 orang sejak menit ke-24 akibat kartu merah Alessio Romagnoli.
Sacchi mengambil keputusan itu usai berdiskusi dengan Video Assistant Referee (VAR) dan mengecek tayangan ulang. Terlihat bek 29 tahun itu melanggar Pierre Kalulu yang akan bebas masuk ke kotak penalti andai tak dihentikan olehnya.
Namun yang membuat Lazio murka adalah ada sejumlah potensi pelanggaran yang bisa berujung kartu untuk Juventus, namun tak dicek lebih teliti oleh Sacchi lewat VAR. Contohnya ketika Douglas Luiz tampak sengaja ‘memukul’ punggung Patric di kotak penalti.
“Kami harus memberi selamat kepada para pemain kami karena telah menampilkan permainan yang luar biasa,” kata direktur Lazio Angelo Maria Fabiani kepada Sky Sport Italia usai laga.
“Namun yang kami sesalkan adalah bahwa seluruh dunia sepak bola telah meminta agar keputusan dibuat secara seragam. Sebelum gol, Douglas Luiz meninju Patric, tetapi VAR tak melihat dan tak melakukan intervensi, meski rekamannya ada di sana. Douglas Luiz juga telah menekel keras Rovella dan tak ada intervensi, tetapi mereka melakukan intervensi pada kartu merah (kami).”
DouglasLuiz sferra un pugno a #Patrick #VAR non pervenuta #JuventusLazio pic.twitter.com/WqWTG0rPGy
— Er Cuppolone (@CuppoloneVero) October 19, 2024
Fabiani mempertanyakan konsistensi VAR yang mengambil sikap dalam sebuah pelanggaran keras di satu laga, namun mengabaikannya di laga lain meski tipenya sama. Ini membuat situasi jadi berat sebelah.
“Kami pernah dihukum penalti melawan Fiorentina karena gambar tayangan ulang meski kontak yang terjadi minim, tapi di sini mereka tak mengecek pukulan itu. Jadi gunanya VAR apa? Jika memang diperlukan, maka harus konsisten, jangan cuma satu arah,” Fabiani melanjutkan.
“Kalau tidak, ubah saja sepak bola menjadi olahraga non-kontak. Saya akan mengajukan petisi agar VAR dicopot, karena hanya merusak musim ini dengan kurangnya konsitensi.”
“Ada pukulan ke Patric dari Douglas Luiz, itu adalah pelanggaran keras dan harusnya kartu merah. Saya tak mengerti mengapa tak diberi sanksi. Kami merasa dipermainkan, kami bekerja sepanjang pekan kemudian merasa frustrasi dengan perilaku ini.”
“Kami sedang bertanding, Juventus tak perlu hadiah semacam ini untuk menang,” tegasnya.
Kekalahan ini membuat Lazio turun ke urutan lima dengan 13 poin. Sedangkan Juventus naik ke posisi dua dengan 16 poin.
(adp/aff)