Pramono Lihat Rumah di Taman Sari Tak Kena Matahari: Harus Penataan Ulang


Jakarta

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Pramono Anung, blusukan di kawasan padat penduduk Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Sepanjang menyapa warga, Pramono menyusuri gang-gang sempit yang gelap tak terkena matahari.

“Saya melihat banyak warga yang mungkin tidak pernah melihat matahari kalau di rumah, sehingga itu menjadi pertanyaan besar bagi kita semua,” ujar Pramono seusai berkeliling di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024).

Pramono kemudian mengatakan, setiap dia blusukan di kawasan padat penduduk kerap menemui gang-gang gelap. Bahkan ada yang tidak memiliki kamar mandi atau toilet yang baik untuk digunakan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Pramono Anung, blusukan di kawasan padat penduduk Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Sepanjang menyapa warga, Pramono menyusuri gang-gang sempit yang gelap tak tekena matahari.Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2, Pramono Anung, blusukan di kawasan padat penduduk Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

“Hampir semua daerah yang padat penduduk, ada tempat-tempat yang selalu tidak bisa melihat matahari. Tadi tidak bisa melihat matahari tetapi MCK-nya lebih lumayan dari Tanah Abang yang kemarin saya kunjungi. Di sana juga tidak melihat matahari, tapi MCK-nya menyedihkan banget,” jelas dia.

Untuk menanggulangi itu, Pramono berjanji jika terpilih di Pilgub Jakarta bakal melakukan penataan. Dia ingin warga di setiap kampung hidup sehat.

“Kemudian rumah-rumah yang ini harus dilakukan penataan ulang kembali. Seperti kemarin di Tanah Abang itu sudah lebih dari 30 tahun karena sudah tertimbun, nggak pernah dikeruk, udah mampet. Nah harusnya harus dikeruk,” jelasnya.

Calon yang diusung PDIP itu melanjutkan jika menjadi pemimpin di Jakarta tidak hanya melirik kawasan-kawasan elite. Dia juga mengaku sebelumnya tidak menyadari banyak warga yang hidupnya di lorong-lorong gelap dengan fasilitas yang tidak baik.

“Sehingga dengan demikian memang kalau menjadi pemimpin di Jakarta itu jangan lihat Thamrin, Monas, Gatot Subroto, ataupun Jakarta Selatan. Saya jujur ya, dulu tidak pernah melihat ini ketika sebelum maju sebagai calon gubernur,” ucapnya.

“Sekarang saya melihat ini, semangat saya menjadi lebih, bukan karena apa-apa, semangat saya menjadi lebih. Karena ingin menyelesaikan persoalan-persoalan mereka dari hal-hal yang kecil,” sambungnya.

(rfs/rfs)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *