Pelatih Juventus Thiago Motta mengakui kelengahan timnya saat ditahan 1-1 oleh Cagliari dalam lanjutan Serie A musim ini. Alih-alih mengejar gol tambahan, Bianconeri malah bermain aman dan mempertahankan keunggulan.
Bermain di Allianz Stadium, Minggu (6/10/2024), tuan rumah memimpin lebih dulu di menit ke-15 via penalti Dusan Vlahovic. Tembakan 12 pas itu didapat usai Sebastiano Luperto menahan sundulan Federico Gatti dengan tangan di kotak terlarang.
Cagliari menyamakan kedudukan di pengujung babak kedua, tepatnya di menit ke-88. Pelanggaran Douglas Luiz terhadap Roberto Piccoli di kotak penalti membuat wasit menunjuk titik putih. Razvan Marin sebagai eksekutor sukses menjebol Michele Di Gregorio.
Sepanjang laga, Juventus sebetulnya tampil dominan. Selain menguasai 74 persen bola, mereka juga melepaskan sembilan shot on target dari 21 percobaan. Namun cuma satu yang berujung gol. Motta menyoroti kegagalan timnya mengunci laga lebih cepat.
“Kami mengendalikan permainan dan menguasai bola di babak pertama selepas mencetak gol, namun kami tak seharusnya kami tak melakukan hal tersebut. Kami seharusnya terus menyerang saja,” ujar Motta kepada DAZN.
“Pada babak kedua, kami menciptakan beberapa peluang, tetapi selalu ada perasaan bahwa Cagliari mampu bangkit.”
“Kami unggul lebih dulu dan setelahnya kami malah mempertahankan skor; di poin inilah kami harus memperbaiki diri. Semua laga Serie A sulit, siapapun lawannya. Hari ini, kami meninggalkan celah bagi lawan untuk bangkit. Kami kesulitan membunuh laga,” jelas Motta.
Dengan hasil ini, Juventus memasuki jeda internasional dengan menempati peringkat tiga klasemen sementara. Mereka sudah mengumpulkan 13 poin, tertinggal tiga poin di belakang Napoli yang berada di puncak.