Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon di tengah situasi yang makin memanas. TNI menyatakan prajurit yang berada di United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) siap membantu jika ada evakuasi.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto awalnya menjelaskan kondisi prajurit TNI yang ditugaskan di Lebanon bersama UNIFIL untuk misi perdamaian. Hariyanto mengatakan prajurit TNI masih tetap melakukan kegiatan seperti biasa di markas UNIFIL.
“TNI di Lebanon tetap berada di markas dan melakukan kegiatan seperti biasa,” kata Hariyanto di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2024).
“Yang disampaikan Panglima TNI kemarin juga seperti itu. Karena memang di sana aturan yang mengatur adalah commander UNIFIL itu pun harus koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri,” sambungnya.
Hariyanto mengatakan pasukan TNI siap membantu kapan pun. Hariyanto mengatakan pasukan TNI akan menunggu petunjuk yang dikoordinasikan oleh Kemlu.
“TNI yang di homebase siap untuk membantu kapan saja dengan atas petunjuk atau perintah dari yang sudah dikoordinasikan oleh Kemlu. Kemlu juga akan berkoordinasi dengan situasi yang di sana commander UNIFIL untuk apa bila evakuasi dan sebagaimanya. Sementara sampai sekarang belum dan kita masih menunggu instruksi selanjutnya. Ini masih koordinasi,” tuturnya.
Berdasarkan situs UNIFIL, ada 1.231 orang prajurit TNI yang menjadi bagian dari UNIFIL. Prajurit TNI itu bergabung bersama pasukan dari negara lain.
UNIFIL sendiri dibentuk berdasarkan resolusi Dewan Keamanan 425 (1978) dan 426 (1978) tertanggal 19 Maret 1978. UNIFIL didirikan untuk memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan, memulihkan perdamaian dan keamanan internasional serta membantu Pemerintah Lebanon dalam memastikan kembalinya otoritas efektifnya di wilayah tersebut.
Kini, situasi di Lebanon semakin memanas. Israel dan kelompok Hizbullah terlibat saling serang dan menyebabkan ribuan warga sipil di Lebanon tewas. Kondisi itu membuat Presiden Jokowi memerintahkan Menlu Retno Marsudi untuk mengevakuasi WNI dari Lebanon secepatnya.
“Kementerian luar negeri, Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, evakuasi disegerakan,” ujar Jokowi di RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/10).