Adi menyebut akhir-akhir ini ‘Mulyono’ menjadi bahan cercaan dan serangan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Serangan itu, kata dia, juga ditujukan kepada keluarga Jokowi, termasuk kepada putra bungsunya Jokowi it
“Tapi belakangan istilah Mulyono itu seakan-akan menjadi bahan olok-olok, menjadi bahan cercaan kepada Jokowi yang di mana akhir kekuasannya itu banyak sekali serangan-serangan yang mengarah ke Jokowi, termasuk juga ke keluarga besarnya, termasuk ke Kaesang, termasuk juga ke Gibran,” katanya.
“Oleh karena itu ketika Kaesang menggunakan kaos Anak Mulyono ini sebenarnya serangan balik kepada yang suka mencemooh, ngata-ngatain dan mem-bully Mulyono, bahwa Kaesang itu bangga jadi anaknya Mulyono, Kaesang itu bangga menjadi anak Jokowi sekalipun sering mendapatkan kritikan dan cibiran sana-sini sepanjang berkuasa di negara ini,” lanjutnya.
Pemakaian rompi bertuliskan ‘Putra Mulyono’ itu disebut sebagai salah satu cara berkomunikasi politik yang dilakukan Kaesang. Menurutnya, apa yang dilakukan Kaesang gaya anak muda kekinian merespons cemoohan.
“Tapi bahasa komunikasi Kaesang ini kan dianggap sebagai bahasa yang sengaja melawan para pencemoohnya itu dengan gaya-gaya anak muda kekinian yaitu menggunakan objek cemoohan sebagai instrumen untuk nyerang balik,” jelasnya.
Menurut Adi, apa yang dilakukan Kaesang pernah dilakukan Gibran Rakabuming Raka sebelumnya. Capres terpilih itu diketahui sempat mengenakan jersey bertuliskan Samsul.
“Ketika Gibran dicerca dan diolok-olok soal asam sulfat yang disingkat Samsul, Gibran pun juga pakai kaus Samsul, bagi Gibran dia ingin menegaskan bahwa dia adalah Samsul, tapi Samsul calon wakil presiden dan terpilih sebagai wakil presiden. Artinya ini adalah serangan balik dengan menggunakan objek dan bahasa yang sering kali digunakan oleh para pengkritiknya itu,” tutur dia.
Menurut Adi, cara yang dilakukan Kaesang untuk menanggapi pengkritiknya itu, cukup efektif. Apa yang dilakukan Kaesang itu juga disebut memancing perdebatan.
“Itu kan memancing perdebatan panjang di X khususnya, itu ada yang gaduh, itu ada yang mengamplifikasi terutama pendukungnya Jokowi dan pendukungnya Kaesang yang mengatakan bahwa inilah cara Kaesang itu melawan para pengkritiknya. Banyak yang mengapresiasi dalam konteks karena cara yang dilakukan Kaesang melawan para pengkritiknya itu ya sangat elegan, tidak banyak ngomong, tidak banyak bicara, tidak banyak bermanuver cukup menggunakan kaus bertuliskan ‘Anak Mulyono’. Jadi para pendukungnya Kaesang dianggap sangat jenius dan genuine dalam memberikan kritikan balik,” tutur dia.