Kebijakan transfer aneh Chelsea dinilai masih berlanjut. Keputusan melepas Mason Mount dan Kai Havertz sangat dipertanyakan.
Chelsea musim lalu menjadi perbincangan besar karena strategi belanja besar yang dilakukan. The Blues merekrut 17 pemain baru dan menggelontorkan uang lebih dari 600 juta paun dalam dua bursa transfer, hanya untuk finis ke-12 di Premier League dan nirgelar.
Musim ini mereka mereset proyek degan menunjuk Mauricio Pochettino sebagai manajer anyar. Sejumlah pemain sudah dilepas, di antaranya N’Golo Kante, Mateo Kovacic, Kalidou Koulibaly, Edouard Mendy, Ruben Loftus-Cheek, Kai Havertz, dan juga Mason Mount yang segera menuntaskan transfer ke Manchester United.
Dari deretan nama itu, keputusan melepaskan Kai Havertz ke Arsenal dan Mount ke MU amat dipertanyakan. Sebab keduanya dilego ke rival langsung Chelsea.
“Jujur saja, menjual Mason Mount dan Kai Havertz bukanlah bisnis yang bagus dari Chelsea. Saya enggak paham. Mungkin masuk akal kalau Chelsea harus mendapatkan uang,” tulis mantan pemain Arsenal Paul Merson dalam kolom di Olahraga Langit.
“Tapi enggak ada gunanya mendapatkan uang dengan risiko gagal finis empat besar, yang mana akan membuat klub kehilangan lebih banyak uang. Manchester United dan Arsenal akan bersaing untuk empat besar musim depan bersama dengan Chelsea, jadi kenapa melemahkan diri dengan menjual dua dari deretan pemain terbaik ke rival langsung?”
“Para suporter Chelsea mungkin akan bilang Mount dan Havertz enggak tampil bagus musim lalu. Tapi mereka pemain yang layak, yang jelas akan meningkatkan tim-tim yang mereka perkuat.”
“Saya bisa mengerti kalau mereka dijual ke Real Madrid atau Bayern Munich, tapi enggak ke dua musuh yang akan bersaing demi posisi yang Anda inginkan, hanya untuk mendapatkan uang demi membeli bocah-bocah yang belum teruji,” imbuhnya.
Chelsea musim panas ini sudah mendatangkan penyerang Nicolas Jackson dari Villarreal seharga 32 juta paun, juga Christopher Nkunku dari RB Leipzig senilai 52 juta paun.