Carlo Ancelotti tahu para pemain keberatan dengan jadwal yang padat saat ini. Mereka diklaim rela gajinya dipotong agar waktu luangnya lebih banyak.
Mulai musim 2024/2025, UEFA menerapkan format baru untuk Liga Champions. Jumlah peserta babak utama bertambah menjadi 36 klub.
Perubahan format dan penambahan peserta juga terjadi di Piala Dunia Antarklub. FIFA menggagas ajang tersebut menjadi 32 tim mulai musim ini.
Belum lagi para pemain itu masih harus membela timnas di jeda internasional sedari September-November serta Maret. Praktis tidak ada Hal ini tentu membuat jadwal tanding makin padat dan menguras fisik pemain.
Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid jadi salah satu yang kena dampak dari padatnya jadwal. Start Madrid yang kurang oke di LaLiga dinilai karena jadwal yang padat, sehingga pemainnya cedera dan tim tidak bisa tampil maksimal.
Menurut Ancelotti, para pemain paham jumlah pertandingan yang semakin banyak itu bisa mendatangkan pemasukan lebih besar dari sponsor dan hak siar. Ujung-ujungnya kesejahteraan pemain akan meningkat.
Meski demikian, pemain di satu sisi siap jika pendapatannya dipotong apabila itu bisa menurunkan jumlah pertandingan.
“Sepakbola harus berbenah karena tujuannya adalah agar jumlah pertandingan menurun sehingga risiko cedera berkurang,” ujar Ancelotti seperti dikutip ESPN.
“Jika itu membuat gaji mereka dipotong, dengan tujuan agar jumlah laga berkurang, maka saya rasa pemain tidak akan masalah menurunkan gaji mereka asalkan jumlah pertandingan dipangkas.”