Mikel Arteta ‘Diserang’ Pemain Termahal Arsenal

London

Nicolas Pepe masih menyandang status pemain termahal Arsenal, tapi segera dijual. Dirinya mengaku gagal di London dan mungkin sakit hati dengan manajer Mikel Arteta.

Arsenal membeli Nicolas Pepe dari Lille di musim panas 2019 seharga 80 juta Euro. Itu menjadikan sang penyerang sayap tersebut sebagai pemain termahal yang pernah dibeli The Gunners, tapi mungkin akan digeser oleh Declan Rice.

Sayangnya, karier Nicolas Pepe di Arsenal mandek. Tiga musim berselang alias di musim panas 2022, Pepe dipinjamkan ke Nice dengan durasi semusim.

Kini, Pepe masuk dalam daftar penjualan Arsenal. Pemain berusia 28 tahun itu siap dilepas ke sesama klub Liga Inggris, andai ada yang berminat.

Nicolas Pepe cuma mengemas 27 gol dan 21 asisst dari 112 laga bersama Arsenal di seluruh kompetisi. Pepe mengaku, kariernya bersama Meriam London tidaklah mulus apalagi karena faktor manajer Mikel Arteta!

“Orang-orang mengatakan bahwa Arteta mengidentifikasi saya sebagai pemain yang tidak mencapai level di timnya, dalam filosofinya. Itu sepenuhnya salah,” cibirnya kepada Colinterview.

“Arteta membawa filosofi Manchester City,” lanjutnya.

Nicolas Pepe kalah saing oleh para penyerang lain sehingga berakhir dengan status dipinjamkan dan sekarang akan dijual. Pepe mengaku sudah meminta segala hal yang diminta Mikel Arteta, tapi rasa-rasanya masih selalu kurang.

“Dia bilang saya punya potensi luar biasa, jadi kami perlu menggali potensi itu. Di akhir musim pertama, dia berbicara dengan saya dan menyuruh saya melakukan ini atau itu. Musim kedua datang, saya malah jadi pemain pengganti. Saya menjadi gila,” paparnya.

“Kok saya jadi pemain pengganti di saat dia bilang dia mengandalkan saya? Semua isi kepala saya berputar,” sambungnya.

Meski begitu, Nicolas Pepe mengaku menghormati Mikel Arteta yang membantunya berkembang. Namun pemain asal Pantai Gading itu sekali lagi, mengaku tidak cocok dengan gaya permainan sang manajer.

“Dia membantu saya dalam segala hal, pada level taktis, dalam hal kecerdasan permainan. Namun situasi menjadi lebih dingin, hubungan kami tidak sebaik di musim sebelumnya,” terangnya.

“Dia tahu gaya permainan saya memotong ke dalam, bukan menunggu di kanan. Sebelumnya, saya sedikit lebih bebas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *