Penyakit Tottenham Hotspur yaitu sering kebobolan lewat bola mati dan tak tak tajam di depan belum sembuh. Penyakit itu bikin mereka dikalahkan Arsenal.
Tottenham kalah 0-1 dari Arsenal pada laga lanjutan Liga Inggris di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (15/9/2024) malam WIB. The Lilywhites tumbang di kandang dalam laga bertajuk Derby London Utara ini akibat gol dari Gabriel Magalhaes.
Pada laga ini, Tottenham sebenarnya mampu menguasai jalannya laga. Tuan rumah lebih dominan dalam penguasaan bola dengan 64 persen dibanding Arsenal yang hanya 34 persen.
Tottenham juga terus menggempur lini pertahanan Arsenal dengan melepas total melepas 15 tembakan selama 90 menit. Sementara, Arsenal cuma total melancarkan tujuh percobaan.
Namun, efektivitas di lini depan menjadi pembeda. Tottenham tampil tumpul dengan dari 15 tembakan yang dilakukan hanya lima yang mengarah ke gawang dengan gagal berbuah hasil. Arsenal lebih efektif dengan bisa mencuri gol lewat bola mati.
Pilar Tottenham, Son Heung-min kekalahan pada Derby London Utara ini begitu menyakitkan karena timnya menguasai jalannya laga. Son menyebut penyakit Tottenham dari musim lalu masih belum sembuh yaitu tumpul di depan dan sering kali kebobolan dari bola mati.
Son bertekad untuk segera memperbaiki kesalahan ini. Meski, ia menyebut tugas tersebut terbilang berat terutama untuk tampil tajam di lini depan. Pasalnya, Tottenham tak punya penyerang bertipe target man.
“Kami mendominasi permainan dan bermain sangat bagut. Namun, kami kembali kebobolan dari bola mati lagi. Itu terjadi seperti di musim lalu dan itu benar-benar membuat frustrasi. Saya yakin para penggemar juga sangat kecewa. Kami harus meningkatkan kemampuan, 100%, ini adalah momen yang sulit dan kami harus tetap bersatu,” ujar Son dikutip dari BBC.
“Kami memasuki sepertiga akhir tetapi para pemain harus bertanggung jawab untuk mencetak gol. Itu adalah bagian tersulit dari sepak bola, membuat keputusan yang tepat dan bersikap klinis.”
“Kami akan bangkit dengan kuat, jalan masih panjang,” jelasnya.