Kegagalan Arsenal merekrut penyerang musim panas ini menghadirkan firasat tak enak. The Gunners disebut tak punya rencana B di depan.
Arsenal sempat dihubungkan dengan sejumlah penyerang. Dua yang paling santer adalah Ivan Toney dan Victor Osimhen.
Namun pada prosesnya tak ada satupun striker baru yang datang. Toney gabung Al Ahli sementara Osimhen sempat terkatung-katung nasibnya sampai dipinjamkan Napoli ke Galatasaray.
Hal ini disayangkan eks gelandang Arsenal Emmanuel Petit. Padahal klub bergerak aktif untuk memperkuat sektor-sektor lainnya, dengan merekrut Riccardo Calafiori (bek), Mikel Merino (gelandang), dan Raheem Sterling (sayap).
Menurut Petit, Arsenal terlihat butuh sosok penyerang murni yang bisa diandalkan mencetak gol-gol. Ia yang beroperasi di seputar kotak penalti dan menanti servis rekan-rekan, yang memberikan dimensi permainan berbeda.
“Mereka merekrut Sterling, merekrut Moreno, Calafiori dan semuanya adalah perekrutan bagus. Dan saya sangat senang dengan startnya Kai Havertz musim ini, saya rasa dia tampil baik. Tapi kita melihat pada Sabtu lalu Arteta dan Arsenal butuh rencana B di depan,” ujarnya kepada Squawka.
“Saya punya firasat setelah laga bahwa Arsenal masih bermain dengan cara sama terus-menerus. Saat mereka bagus di lapangan, itu cukup untuk mengalahkan lawan. Tapi ketika sedang tidak bagus secara individu, dan itu terjadi dengan Declan Rice, dan Odegaard juga tidak main baik, itu tak cukup untuk mengalahkan lawan.”
“Mereka kekurangan sosok di depan. Kai Havertz selalu mencoba bermain lebih dalam di tengah untuk menghubungkan diri dengan para gelandang, terkadang dia meminta bola ke belakang para bek lawan. Tapi itu tak cukup. Itu bukan kapasitas naturalnya.”
“Jadi mereka butuh seseorang di depan, seorang tipikal penyerang yang bisa menuntaskan peluang. Anda punya firasat kadang-kadang Arsenal mudah ditebak untuk lawan saat mereka sedang kurang baik. Jadi mereka butuh rencana B dan pada saat ini mereka tak punya itu,” imbuh Petit.