Pihak berwenang Filipina menggerebek kompleks gaming online dan penipuan dunia maya yang diduga ilegal serta menahan lebih dari 160 orang, yang diduga melakukan kejahatan berbasis internet, kata pejabat pada hari Minggu (01/09).
Mayoritas yang ditahan adalah warga negara Cina dan Indonesia.
Penggerebekan dilakukan pada hari Sabtu (31/08) oleh lebih dari 100 agen pemerintah, yang didukung oleh intelijen militer, di kompleks resor di kota Lapu-Lapu, Filipina. Langkah ini adalah bagian dari tindakan keras yang sedang berlangsung.
Sebelumnya pada bulan Juli, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan larangan operasi game online atau permainan daring yang sebagian besar dijalankan oleh warga Cina dan melayani klien di Cina, tempat dilarangnya judi ilegal.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Marcos mengatakan bahwa operasi perjudian ilegal besar-besaran tersebut telah melanggar hukum Filipina dengan pelanggaran peraturan berskala besar. Pelanggaran ini juga termasuk kejahatan lainnya, seperti penipuan uang, perdagangan manusia, penyiksaan, penculikan, dan pembunuhan.
Penggerebekan di Tourist Garden Resort, yang memiliki 10 gedung dengan kolam renang, bar karaoke, dan restoran, terjadi setelah Kedutaan Besar Indonesia di Manila meminta penyelamatan delapan warga negara Indonesia yang dilaporkan dipaksa bekerja di pusat permainan daring tersebut, menurut Komisi Anti-Kejahatan Terorganisasi Kepresidenan.
Kejahatan siber dari judi online ke romance scam
Sedikitnya 162 warga negara asing “ditemukan bekerja di tiga sektor penipuan terpisah di dalam kompleks tersebut,” kata komisi tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut. Ada 83 warga negara Cina, 70 WNI, 6 warga Myanmar, 2 warga Taiwan, dan seorang warga Malaysia yang akan diterbangkan ke Manila untuk diselidiki oleh Biro Imigrasi dan kemungkinan deportasi, imbuhnya.
Kejahatan tersebut termasuk penipuan dengan menggunakan cinta dan romansa, judi online, dan skema investasi daring yang telah menipu korban dan menggasak sejumlah besar uang, menurut pejabat Filipina.
Pemilik kompleks hotel ditangkap dan berisiko menghadapi tuntutan pidana, termasuk karena menyembunyikan warga asing yang tinggal secara ilegal, kata komisi dan pejabat imigrasi.
“Kami akan menyarankan kepada pihak berwenang untuk menuntut pemilik resor yang membiarkan properti mereka digunakan oleh orang asing yang tinggal secara ilegal dalam operasi rahasia mereka,” kata Tansingco. “Ini akan jadi peringatan bagi mereka yang mencoba memulai operasi perjudian daring ilegal.”
Beijing dukung langkah Filipina perangi judi online
Langkah Marcos untuk melarang perusahaan perjudian daring yang dikelola dari Cina ini disambut baik oleh Beijing. Bisnis gelap ini diperkirakan berjumlah lebih dari 400 unit di seluruh Filipina dan diyakini mempekerjakan puluhan ribu warga negara Cina dan Asia Tenggara.
Langkah tersebut telah menyebabkan penutupan beberapa kompleks besar tempat pihak berwenang menduga ribuan warga Cina, Vietnam, Indonesia, dan negara lain di Asia Tenggara telah direkrut secara ilegal dan dipaksa bekerja dalam kondisi yang penuh tekanan.
Pihak berwenang Filipina juga telah melacak mantan wali kota sebuah kota kecil di Provinsi Tarlac di utara Manila, Alice Guo. Ia diduga meninggalkan negara itu pada bulan Juli setelah Senat Filipina memerintahkan penangkapannya setelah ia tidak hadir di sidang terbuka untuk menyelidiki tuduhan terhadapnya. Tuduhan ini termasuk dugaan ia memiliki koneksi dengan kompleks perjudian daring besar di dekat balai kota.
Dia juga dituduh menyembunyikan statusnya yang masih berkewarganegaraan Cina agar dapat mencalonkan diri untuk jabatan publik yang diperuntukkan bagi warga negara Filipina.
Saat ini, Guo diyakini bersembunyi di Indonesia dan telah membantah tuduhan ini. Namun ia diberhentikan dari jabatannya karena pelanggaran berat oleh Ombudsman, sebuah badan yang menyelidiki dan mengadili pejabat pemerintah yang dituduh melakukan kejahatan, termasuk suap dan korupsi. Senator Filipina mengatakan industri perjudian daring telah berkembang pesat di seluruh negeri sebagian besar karena korupsi di lembaga regulasi pemerintah dan besarnya uang suap untuk pejabat.