Mantan pelatih kawakan Eropa Sven-Goran Eriksson mengirim pesan selamat tinggal menyentuh. Eriksson sedang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Pada awal tahun ini, Eriksson mengungkapkan bahwa dia didiagnosa mengalami kanker pankreas. Figur sepakbola top Swedia itu bahkan mengungkapkan bahwa hidupnya paling lama hanya setahun lagi.
Eriksson sudah menjalani karier sebagai pelatih selama lebih dari 40 tahun, yang dimulai dari membesut klub lokal Swedia Degerfors pada 1977. Setelahnya Eriksson dilirik untuk melatih tim-tim yang lebih besar seperti AS Roma, Benfica, Manchester City, dan Timnas Inggris.
Mantan pelatih berusia 76 tahun itu terakhir kali melatih secara kompetitif dengan menangani Timnas Filipina selama setahun pada 2018-2019. Sedangkan terakhir kali Eriksson berada di dug out saat melatih Liverpool pada laga amal melawan Ajax Amsterdam pada Maret silam.
Dalam sebuah film dokumenter di Amazon Prime, Sven-Goran Eriksson mengucapkan perpisahan kepada dunia sepakbola. Eriksson ingin dikenang sebagai seseorang yang gigih.
“Saya menjalani sebuah kehidupan yang indah,” tutur Eriksson. “Saya kira kita semua takut akan hari di mana kita meninggal dunia, tapi hidup itu juga tentang kematian.”
“Anda harus belajar menerimanya apa adanya. Mudah-mudahan, pada akhirnya orang-orang akan berkata, yeah, dia adalah orang yang baik, tapi semua orang tidak akan mengatakan demikian.”
“Saya harap Anda akan mengingat saya sebagai seseorang yang positif, yang berusaha melakukan segala hal yang dia bisa. Jangan merasa menyesal, tersenyumlah.”
“Terima kasih atas segalanya, para pelatih, para pemain, para penonton, selama ini fantastis. Jaga diri kalian dan jaga hidup kalian baik-baik, dan nikmatilah,” kata Sven-Goran Eriksson.