Dharma Pongrekun-Kun Wardana dinyatakan lolos verifikasi faktual syarat dukungan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dari jalur independen. Namun, kelolosan Dharma itu diikuti dengan kehebohan karena sejumlah warga mengaku KTP-nya dicatut untuk memenuhi syarat minimal dukungan Dharma-Kun.
Sebagai informasi, KPU DKI Jakarta telah melakukan rapat pleno hasil verifikasi faktual syarat dukungan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Kamis (15/8/2024). Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengatakan pasangan tersebut bisa ikut mendaftar untuk berlaga di Pilkada 2024 pada 27 November 2024.
“Bahwa Berita Acara hari ini menyatakan Pak Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat sebagai untuk mencalonkan, mendaftarkan diri sebagai calon perseorangan di 27 November mendatang,” kata Wahyu Dinata di Kantor KPU DKI Jakarta.
Anggota KPU DKI Jakarta Dody Wijaya menjelaskan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memenuhi syarat untuk mendaftar Pilgub Jakarta setelah mengantongi syarat dukungan lebih dari yang dipersyaratkan. Menurut Dody, pasangan jalur independen itu bisa mendaftar sebagai peserta Pilgub Jakarta pada 27 Agustus mendatang.
“Total bakal pasangan calon di hasil rekapitulasi akhir data yang memenuhi syarat 677.468 data dan melebihi syarat dukungan minimal 618.968 dukungan. Tinggal mendaftar di tanggal 27-29 nanti,” kata Dody.
Dody menegaskan KPU DKI Jakarta meloloskan calon independen setelah melewati semua tahapan dan diawasi langsung oleh Bawaslu. Dia menegaskan proses verifikasi dilakukan sesuai aturan yang ada.
“KPU pada prinsipnya bekerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kami memastikan prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan yang seharusnya jadi KPU tidak bisa mengatur lolos atau tidak lolos,” katanya.
Dharma Bersyukur-Tegaskan Bukan Calon Setting-an
Dharma Pongrekun mengucapkan terima kasih atas kerja keras KPU dan Bawaslu DKI Jakarta. Dia juga mengucapkan terima kasih atas kekompakan tim yang mengantarkan dirinya bisa ikut maju di Pilgub Jakarta.
“Dan hasil yang tadi sudah dibacakan, bahwa kami lolos karena sudah melebihi batas minimal, itu semua karena kemurahan Tuhan dan kekompakan tim selama ini,” kata Dharma.
“Tidak ada kata lain, semua kerja sama baik dari pihak KPU, maupun Bawaslu yang senantiasa memimbing dan mengoreksi pekerjaan tim sehingga kami bisa memahami dan memperbaiki waktu demi waktu,” sambungnya.
Dharma mengatakan dirinya akan bekerja untuk menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat Jakarta. Dia berharap dukungan dari masyarakat Jakarta.
“Kami sampai pada titik ini untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Jakarta demi tidak ada lagi keluhan-keluhan ke depan yang menekan kehidupan rakyat Jakarta. Banyak yang susah makan, banyak yang susah sekolah dan segala macam kami akan perbaiki ke depan. Kami mohon doa restu, karena kami harus melalui tahap berikutnya lagi,” katanya.
Dharma memuji timnya telah bekerja keras untuk memenuhi syarat minimal dukungan. Dia menegaskan tidak ada pengaturan atau settingan dari KPU.
“Saya perlu menjelaskan ini supaya jangan ada anggapan bahwa itu adalah bagian daripada settingan KPU, sama sekali tidak,” kata Dharma.
Dia mengatakan pasangan jalur independen di Pilgub Jakarta bukan rekayasa. Menurut Dharma, dirinya tak mengetahui apa yang akan terjadi di Pilgub Jakarta pada November mendatang.
“Kami bukanlah by design, kami bukanlah settingan, tidak. Kami pun tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan, jadi dari awal Februari kami mulai bekerja dan mulai Mei kami mendaftarkan diri sampai detik ini kami betul-betul berjalan bersama rakyat dan tidak ada siapapun di belakang kami,” ujarnya.
Dia juga tak ambil pusing dianggap calon boneka. Dharma mengaku fokus untuk berkompetisi di Pilgub Jakarta.
“Ya nggak apa-apa, nggak apa-apa, apapun yang terjadi, sekali lagi tadi saya berpikirlah dan berimanlah bahwa segala sesuatu kehidupan kita Tuhan sudah menentukan,” ucapnya.
Heboh KTP Warga Dicatut
Kehebohan kemudian muncul setelah Dharma Pongrekun dinyatakan lolos verifikasi faktual. Sejumlah warga mengaku kalau KTP-nya dicatut untuk syarat dukungan Dharma-Kun.
Salah satu yang mengeluhkan pencatutan itu adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies mengatakan KTP dua anaknya dicatut sebagai pendukung Dharma Pongrekun.
Anies membagikan tangkapan layar situs lewat akun X-nya, Jumat (16/8/2024). Anies mengaku data NIK-nya tidak dipakai atau dicatut sepihak, tapi NIK anaknya dicatut.
“Alhamdulillah, KTP saya aman,” kata Anies.
Anies menunjukkan tangkapan layar hasil pengecekan NIK milik kedua anaknya, Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan. Anies mengatakan NIK kedua anaknya, adik, dan tim yang bekerja sama turut dicatut mendukung bakal calon perseorangan kepala daerah.
“Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen. :),” tulis Anies.