Warga Palestina yang terjebak perang di Jalur Gaza terpaksa menggunakan kantong-kantong plastik untuk mengumpulkan potongan tubuh korban tewas dalam serangan terbaru Israel, yang menghantam sekolah yang menjadi penampungan para pengungsi.
Selasa (13/8/2024), sekitar 100 orang dilaporkan tewas pada Sabtu (10/8) pagi, ketika pasukan Israel mengebom sekolah Al-Tabi’in yang ada di area Al-Daraj di bagian timur Gaza City.
Sekolah itu, sama seperti beberapa sekolah lainnya di Jalur Gaza, dialihfungsikan menjadi tempat penampungan pengungsi selama perang berkecamuk sekitar 10 bulan terakhir.
Sejumlah saksi mata menyebut bahwa serangan militer Israel itu terjadi saat orang-orang sedang berkumpul di halaman sekolah untuk menjalankan salat Subuh.
Para jurnalis serta tim kesehatan dan pertahanan sipil Gaza yang bertugas di area tersebut kesulitan untuk menggambarkan betapa buruknya dampak serangan Israel tersebut.
Situasi mengerikan dilaporkan terjadi di lokasi serangan, dengan jenazah-jenazah korban berserakan dan beberapa di antaranya dalam kondisi hangus terbakar.
Disebutkan juga oleh para saksi mata bahwa kurangnya pasokan air membuat kebakaran, yang terjadi usai Israel menyerang area itu, sulit untuk dipadamkan.
Beberapa video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kobaran api menjulang dari area sekolah di Jalur Gaza itu setelah serangan terjadi, dengan suara teriakan terdengar.