Gregoria Mariska Tunjung berhasil menyabet medali perunggu di Olimpiade 2024 cabang bulutangkis. Pencapaian ini sekaligus mengakhiri penantian 16 tahun dari tunggal putri.
Kesuksesannya itu diraih setelah pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, mundur dari babak semifinal karena cedera. Sebelumnya, Gregoria kalah dari An Se Young tiga gim 21-11, 13-21, 16-21 di babak semifinal.
Atas hasil tersebut, Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil meraih medali dari sembilan pebulutangkis yang lolos ke Olimpiade 2024. Adapun, rekan-rekannya telah lebih dulu angkat koper di fase grup dan perempatfinal.
Gregoria mendapat banyak sambutan baik setelah tiba di Indonesia pada Jumat (9/8). Kerja keras Gregoria diharapkan bisa menjadi inspirasi, khusunya untuk bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putri.
Tunggal putri bulutangkis Indonesia sudah sangat lama tidak merasakan medali di Olimpiade. Terakhir kali medali Olimpiade di tunggal putri dipersembahkan oleh Maria Kristin pada 2008.
“Bersama dengan NOC, Kemenpora dan stakeholder olahraga lainnya, Aice akan terus membangun koalisi untuk mendukung atlet Indonesia mampu meraih prestasi terbaiknya. Prestasi Gregoria adalah inspirasi bagi Indonesia,” kata Senior Brand Manager Aice Group, Sylvana, dalam keterangan pers.
Gregoria menyampaikan rasa syukur akan medali perunggu yang berhadil didapatkannya. Menurutnya, kesuksesan tersebut tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Aice.
“Terima kasih kepada Aice yang telah mensponsori tim Indonesia secara keseluruhan. Ini adalah momen yang sangat membahagiakan, dan saya senang bisa berbagi medali ini dengan Aice,” tegasnya.