Ambisi Eko Yuli Irawan untuk mengukir prestasi di kejuaraan-kejuaran angkat besi, baik nasional maupun internasional, belum berakhir. Tapi, dia masih mau penyembuhan.
Pernyataan itu diutarakan Eko saat ditanyakan soal rencana pensiun usai Olimpiade Paris 2024.
“Pensiun kita lihat dulu. Kalau memang penyembuhannya oke, dan mencoba untuk berlatih lagi tapi tidak kambuh, ya kita lanjut. Mungkin di kelas berikutnya,” kata Eko setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (10/8/2024).
“Yang pasti sudah saya tinggalkan kelas 61 kg. Ini terakhir,” tuturnya.
Eko Yuli memang tampak menyesal karena di Olimpiade terakhirnya malah gagal membawa pulang medali. Padahal empat Olimpiade sebelumnya selalu berhasil membawa medali, baik itu perak maupun perunggu.
“Seperti yang semua tahu harapannya bisa emas ya di Olimpiade tapi belum terlaksana untuk mencapai. Ya kita berusaha dan kondisinya memang setiap olimpiade tidak menguntungkan,” kata lifter kelahiran Lampung itu.
“Jadi selalu diganggu cedera dan cedera, lalu pada tahun 2021 ada pandemi, sekarang cedera juga, ya harus kita lewati. Harapannya kalau kemarin enggak ada sakit mungkin sekadar medali saja ada peluangnya. Ya, kita syukuri saja,” ucap Eko.
Setelah ini, Eko akan mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatra Utara, yang dimulai bulan depan. Ia akan tampil di kelas 67kg.
“Makanya enggak diet juga kan. Ya, kita tahu peta lawan lah ya. Harus mengamankan (angkatan ) berapa untuk mencari emas. Mungkin enggak kayak lalu-lalu pecah rekor, saya enggak mencari itu. Bisa emas saja sudah bagus,” kata Eko Yuli.