Chelsea memulai era baru lagi bersama Enzo Maresca. Melihat The Blues di pramusim, Jamie Carragher memprediksi karier Maresca di sana tak akan lama.
Chelsea menunjuk Maresca sebagai pengganti Mauricio Pochettino musim panas ini. Ia punya tugas berat membangkitkan tim yang jeblok dalam dua musim terakhir.
Maresca sendiri adalah manajer keenam dalam tiga tahun terakhir, setelah Thomas Tuchel, Graham Potter, Bruno Saltor (caretaker), Frank Lampard (interim), dan Pochettino. Memilih Maresca sejatinya bikin rencana Chelsea kembali dipertanyakan.
Sebab eks asisten Pep Guardiola itu relatif masih minim pengalaman sebagai manajer. Di level tim utama, ia praktis baru menangani Parma –hanya bertahan enam bulan– lalu melatih Leicester City pada tahun lalu.
Bersama Leicester inilah namanya menanjak. Ia membawa The Foxes menjuarai Championship dan promosi langsung ke Premier League.
Menangani Chelsea niscaya berbeda. Tekanannya amat besar sampai-sampai manajer sekelas Tuchel dan Pochettino pun tak bertahan.
Mantan bek Liverpool Jamie Carragher memprediksi Maresca tak akan bernasib berbeda dari manajer lain belakangan ini. Penampilan Chelsea di pramusim cukup menjadi indikasi.
Mereka kalah tiga kali dari lima laga, dengan dua lainnya berakhir imbang dan menang (atas Club America). Salah satu yang jadi sorotan adalah pertahanan Chelsea amat rentan melakukan eror.
“Melihat perjalanan pramusim Chelsea…mereka menghadapi Man City di laga pertama musim,” ungkap Carragher dalam siniar The Overlap.
“Saya akan terkejut kalau Maresca masih jadi manajenrya di akhir musim. Sangat terkejut,” imbuhnya.