An Se Young mewujudkan mimpinya di Olimpiade 2024 dengan meraih medali emas. An mendapat akhir yang bahagia usai melewati masa-masa berat karena cedera.
Pebulutangkis asal Korea Selatan itu naik podium tertinggi di Porte de La Chapelle Arena, Paris, usai mengalahkan He Bing Jiao di final. Ia menang 21-13, 21-16 untuk merebut medali emas.
Ekspektasi tinggi mengiringi kedatangan An ke Paris. Pemain berusia 22 tahun itu menyandang status sebagai pemain nomor satu dunia dan unggulan teratas di nomor tunggal putri Olimpiade 2024.
Ia juga membawa beban untuk mengakhiri puasa medali emas bulutangkis Korea di Olimpiade. Sudah 16 tahun bulutangkis Korea tidak meraih medali emas Olimpiade dan 28 tahun sejak medali emas terakhir dari nomor tunggal.
Namun, persiapan An menuju Olimpiade sempat diganggu cedera lutut serius yang didapatnya di final Asian Games pada Oktober lalu. Cedera tersebut rupanya lebih parah dari dugaan awal, yang membuat performanya tidak maksimal selama menjelang Olimpiade.
An pun berterima kasih kepada para pelatih yang terus mendukungnya. Kini, beban besar telah terangkat dari pundak An usai medali emas Olimpiade ia dapatkan.
“Karena cedera, saya tidak dalam kondisi bagus sebelum Olimpiade, tapi saya dibantu banyak orang. Ada alasan kenapa saya tidak boleh menyerah,” ujar An seperti dilansir Yonhap News Agency.
“Sekarang saya akhirnya bisa bernapas dan tidur nyenyak. Momen ketika saya menang, semua yang saya lewati membanjiri pikiran saya. Itu luar biasa.”
“Saya sudah bilang saya ingin akhir yang romantis dan saya sangat senang saya bisa menepati kata-kata saya. Saya ingin pulang dan mengocok sebotol sampanye.”