Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, mengecam aksi kekerasan anti-muslim di Inggris. Kerusuhan yang meluas itu dinyatakan Keir Starmer dilakukan oleh kaum sayap kanan anti-imigran.
Senin (6/8/2024), dia berbicara di Downing Street dan berjanji akan mengerahkan segenap kekuatan untuk menghukum perusuh-perusuh di seantero Inggris. Dia menyebut kerusuhan itu sebagai “far-right thuggery” atau “premanisme sayap kanan ekstrem”.
“Anda akan menyesal ikut ambil bagian dalam hal ini,” katanya kepada mereka yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.
“Tidak ada pembenaran untuk mengambil tindakan ini.”
Ia mengatakan orang-orang di negara ini “memiliki hak untuk merasa aman” namun kita telah melihat “komunitas Muslim menjadi sasaran… salam Nazi di jalanan”.
“Saya tidak akan malu menyebutnya apa adanya – premanisme sayap kanan,” kata Starmer.
Di Inggris, sayap kanan ekstrem (far-right) berarti kelompok yang sangat nasionalis (ultranasionalis) sehingga anti-pendatang, anti-imigran, pro-orang lokal, sering beririsan dengan supremasi kulit putih, dekat dengan sikap anti-muslim, dan kadang juga simpatisan fasisme alias Nazi.
Adapun Keir Starmer berasal dari Partai Buruh, lawan dari sayap kanan konservatif yang terepresentasikan lewat kaum Tory. Partai Buruh disebut sebagai sayap kiri dalam spektrum politik Inggris.