Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa pemilihan gubernur (Pilgub) di Jakarta, Sumatera Utara (Sumut) dan Jaw Timur (Jatim) tidak akan calon melawan kotak kosong. PDIP terus berkomunikasi untuk membangun kerjasama politik.
Dalam keterangannya, Hasto saat ditanya wartawan soal Golkar dan Gerindra bakal mendukung Dedi Mulyadi di Jawa Barat dan muncul kembali wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Jakarta.
“PDI Perjuangan terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai sehingga nantinya di Jakarta tidak akan ada kotak kosong,” kata Hasto di sela-sela pertunjukan wayang dengan Lakon ‘Sumatri Ngenger’ dalam rangka peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli di Halaman Masjid At Taufiq, depan Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (3/8/2024) malam.
Hasto pun mengingatkan, bahwa suara rakyat harus dicerminkan di dalam kontestasi yang sehat. Apalagi, Jakarta yang memiliki peran penting dan strategis sebagai simbol peradaban di Indonesia.
“Kesemrawutan Jakarta juga mencerminkan bagaimana semrawutnya persoalan-persoalan di bidang hukum misalnya, maka Jakarta harus menyajikan suatu kontestasi kepemimpinan yang baik,” ujar Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga ditanya wartawan soal wacana Ridwan Kamil yang bakal dimajukan pada Pilgub Jakarta oleh KIM.
Dia pun sangat menghargai jika nantinya Ridwan Kamil benar-benar akan dimajukan.
Namun, Hasto mengingatkan bahwa PDIP juga memiliki mitra strategis yang akan merubah konstelasi politik yang ada di Jakarta.
“Proses komunikasi terus menerus dilakukan, ketika ada pihak-pihak yang bukan karena dukungan rakyat kemudian oleh kekuasaan mencoba untuk menghadirkan calon tunggal di Jakarta, tentu itu tidak sehat bagi demokrasi,” tegas Hasto.
Saat dimintai penegasan kembali oleh wartawan soal kotak kosong di Jakarta, Hasto pun memastikan bahwa hal itu juga tidak akan terjadi di Sumatera Utara dan Jawa Timur.
“Ya sama untuk di Sumatera Utara, di Jawa Timur, untuk Pilgub tidak akan ada kotak kosong,” jelas Hasto.