Laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), New York Times, menyebut bahwa pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas akibat bom yang diselundupkan ke dalam wisma tamu yang ditinggalinya selama berada di Teheran, Iran.
Laporan itu mementahkan laporan media pemerintah Iran sebelumnya yang menyebut Haniyeh tewas akibat serangan rudal yang menghantam kediaman yang ditempatinya setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Seperti dilaporkan Jumat (2/8/2024), laporan New York Times yang mengutip sejumlah sumber pejabat Timur Tengah dan AS menyebut bom atau peledak itu disembunyikan di dalam wisma tamu yang ditempati Haniyeh sejak dua bulan sebelumnya.
Bom itu, menurut laporan NYT, diledakkan dari jarak jauh setelah Haniyeh dipastikan berada di dalam kamarnya.
Wisma tamu yang ditempati Haniyeh itu terletak di lingkungan kelas atas di wilayah Teheran bagian utara dan merupakan bagian dari kompleks yang disebut sebagai Neshat, yang dikelola dan dilindungi oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Disebutkan NYT dalam laporannya bahwa Haniyeh sudah beberapa kali menginap di wisma tamu tersebut selama kunjungannya ke Teheran.
Para pejabat AS, menurut laporan NYT, meyakini bahwa Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh, dan para pejabat intelijen Tel Aviv telah memberikan pengarahan kepada Washington dan pemerintah negara Barat lainnya tak lama setelah kejadian tersebut.
Meskipun Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai dalang di balik pembunuhan Haniyeh, pemerintah maupun militer Tel Aviv belum mengaku bertanggung jawab.