Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat mengingatkan warga AS untuk tidak bepergian ke Lebanon karena meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel.
“Jika Anda berada di Lebanon, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk. Kedutaan Besar AS sangat menganjurkan warga AS yang sudah berada di Lebanon Selatan, dekat perbatasan dengan Suriah, dan/atau di permukiman pengungsi untuk meninggalkan negara itu,” demikian pernyataan Deplu AS, dilansir Al Arabiya, Kamis (1/8/2024).
Peringatan itu muncul beberapa jam setelah Hizbullah mengumumkan tewasnya salah satu komandan paling seniornya akibat serangan udara Israel di jantung pinggiran selatan Beirut pada Selasa malam waktu setempat.
Departemen Luar Negeri AS juga menaikkan imbauan perjalanan Israel utara ke Level 4 dan menyarankan warga untuk menghindari perjalanan dalam jarak 2,5 mil dari perbatasan Lebanon dan Suriah.
Sebelumnya, Hizbullah telah berjanji untuk membalas serangan Israel yang menewaskan komandan militernya. Israel menyatakan serangan itu sebagai respons atas serangan roket akhir pekan lalu, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel. Pejabat-pejabat pemerintah Israel dan Amerika Serikat menuduh Hizbullah mendalangi serangan tersebut. Namun, Hizbullah membantah tuduhan tersebut.