Rentetan serangan rudal Israel menghantam dua pangkalan pertahanan udara di wilayah Suriah bagian selatan semalam. Serangan udara Tel Aviv ini terjadi saat ketegangan meningkat di perbatasan utara Israel setelah serangan roket mematikan menghantam Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel.
Selasa (30/7/2024), kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan tidak ada korban jiwa akibat serangan rudal Israel yang menghantam Provinsi Daraa, yang berbatasan dengan garis gencatan senjata yang memisahkan pasukan Suriah dan Israel di Golan.
Media pemerintah Suriah belum melaporkan soal serangan apa pun di negara tersebut.
Serangan rudal Israel ini menghantam Suriah setelah pada Sabtu (27/7) lalu, serangan roket menewaskan 12 remaja dan anak-anak di area Majdal Shams, kota yang dihuni warga Druze Arab di Dataran Tinggi Golan. Tel Aviv menuduh kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon sebagai dalang serangan tersebut.
Namun Hizbullah, yang didukung Iran, membantah kelompoknya bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Kendati demikian, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan memberikan “respons” keras terhadap serangan roket tersebut.
“Negara Israel tidak akan dan tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Respons dari kami akan datang dan ini akan sangat parah,” tegas Netanyahu saat berkunjung ke Majdal Shams pada Senin (29/7) waktu setempat.