Pencurian bajaj tersebut sempat viral di media sosial. Dalam rekaman CCTV terlihat mulanya bajaj berkelir biru tersebut tengah diparkirkan di sebuah lahan di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tak jauh dari tempat tinggal korban
Tak lama setelahnya, datang pelaku mendekati bajaj tersebut. Pelaku tampak mengutak-atik bajaj tersebut. Tak lebih dari satu menit, pelaku berhasil membawa kabur bajaj yang sehari-hari digunakan korban untuk mencari nafkah tersebut.
Polisi kemudian menyelidiki kejadian tersebut. Awalnya, polisi menangkap dua orang eksekutor yakni M dan YR di Pluit, Jakarta Utara.
Dari penangkapan M dan YR kemudian berkembang kepada tiga tersangka lainnya yang merupakan penadah. Bajaj para korban diketahui berakhir ‘dimutilasi’ oleh kelompok penadah sindikat ini. Berikut rangkumannya.
Didalangi 2 Sopir Bajaj
Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pencurian dan ‘pemutilasi’ bajaj. Dua orang tersangka utama merupakan sopir bajaj.
“Modus operandi daripada tersangka atas nama M dan YR, kedua orang ini merupakan sopir bajaj,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (26/7).
Tersangka berinisial M berperan sebagai perencana serta sekaligus penyedia alat berupa gunting, tang, dan tombol starter. Dia juga mengamati situasi saat mereka mencuri bajaj.
Sementara itu, tersangka YR berperan sebagai eksekutor. Sebelum mencuri, dia belajar cara servis bajaj yang jadi modal untuk mengeksekusi.
“Tersangka M menghampiri Tersangka YR guna rencanakan pencurian bajaj. Tersangka M suka melihat bajaj terparkir di daerah Jalan Panjang,” jelasnya.
Cari Sasaran di Malam Hari
Dengan latar belakang sebagai sopir bajaj, kedua tersangka tersebut mengetahui lokasi-lokasi bajaj diparkir. Mereka mencuri bajaj-bajaj saat pemilik sedang istirahat.
Wira mengatakan para pelaku mencari bajaj yang tidak disimpan dengan aman. Pencurian dilakukan di malam hari.
“(Pelaku) mengetahui tempat-tempat di mana bajaj sering mangkal. Dengan pengetahuan tersebut, tersangka atas nama M dan YR melakukan aksi pada malam hari ketika sopir bajaj sedang istirahat dan memarkir bajaj-bajaj di pinggir jalan dalam kondisi setang tidak terkunci atau tidak diberikan kunci tambahan,” jelas dia.