Timnas Argentina kedapatan menghina Kylian Mbappe dalam perayaan juara Copa America 2024. Federasi Sepakbola Prancis mengadukan gelandang Argentina itu.
Dalam perayaan usai mengalahkan Kolombia di final Copa America, Fernandez kedapatan memimpin chant yang berbau pelecehan rasial.
Salah satu lirik yang terdengar adalah menyindir pemain Prancis berasal dari Angola, di mana gelandang Eduardo Camavinga lahir di sana. Sebelum sampai ke bagian lain, siaran live langsung dimatikan Fernandez.
Lirik itu sendiri dinyanyikan fans Timnas Argentina usai menjuarai Piala Dunia 2022. Isinya menyindir asal usul pemain Prancis yang kebanyakan imigran dan secara khusus menyerang Kylian Mbappe, yang diisukan memacari seorang model transgender.
Aksi Fernandez itu mendapat kecaman banyak pihak karena dianggap melanggar sportivitas dan malah melemahkan upaya pemberantasan rasisme di sepakbola. Sontak saja Federasi Sepakbola Prancis (FFF) naik pitam mendengarnya.
Presiden FFF Philippe Diallo meminta pertanggungjawaban dari Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden AFA Claudio Tapia atas aksi memalukan tersebut.
“Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, Philippe Diallo, mengutuk keras pernyataan rasis dan diskriminatif yang tidak dapat diterima, yang dilontarkan kepada para pemain tim Prancis dalam konteks lagu yang dinyanyikan oleh para pemain dan pendukung tim Argentina usai juara Copa America dan disiarkan dalam sebuah video di media sosial,” ujar pernyataan resmi FFF.
“Terkait pernyataan yang benar-benar mengejutkan ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai olahraga dan hak asasi manusia, presiden FFF memutuskan untuk secara langsung menantang mitranya dari Argentina dan FIFA, dengan mengajukan tuntutan hukum atas pernyataan yang menghina yang bersifat rasis dan diskriminatif.”
Sky Sports meminta komentar FIFA tapi belum ada jawaban sampai berita ini diturunkan.