Polisi Cek Ada Tidaknya Racun di Jasad Napi Gantung Diri di Lapas Bulak Kapal

Polisi melakukan ekshumasi terhadap ZAN (26), napi Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Bekasi yang ditemukan tewas gantung diri. Polisi mengecek ada tidaknya racun dalam tubuh korban.

“Masih menunggu hasil ekshumasi. Ada sampel yang diambil dari kegiatan ekshumasi yang harus diperiksa di laboratorium forensik, itu kita masih menunggu hasilnya. Sampel hati, untuk mengetahui mengecek ada kadar racun atau hal hal lain yang ditemukan di sampel hati tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus saat dihubungi, Minggu (14/7/2024).

Firdaus mengatakan total sudah 6 orang saksi diperiksa, termasuk napi lainnya. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

“Itu memang semuanya harus kita cek, supaya proses penyelidikan ini sudah memenuhi metode scientific crime investigation. Saksi sampai saat ini sudah 6 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan, saksi dari petugas Lapas, dan juga dari tahanan yang juga satu sel dengan korban,” jelasnya.

Kalapas Angkat Bicara

Kepala Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Bekasi, Muhammad Sussani membantah dugaan ZAN tewas dikeroyok sesama napi. Sussani mengatakan ZAN tewas gantung diri.

“Itu kan narasi di luar. Kalau hasil BAP internal, murni bunuh diri. Tapi lebih jelasnya nanti tunggu hasil penyelidikan kepolisian, karena peristiwanya sedang diselidiki (polisi),” kata Sani saat dihubungi detikcom, Kamis (4/7).

Sani menjelaskan, di dalam satu sel tersebut total ada tujuh napi, termasuk ZAN. Dari enam napi, dua di antaranya merupakan saksi mahkota yang melihat korban sebelum dan sesudah ditemukan tewas tergantung dengan handuk di kamar mandi.

“Ada dua saksi mahkota di kamar. Jadi gini, dia (saksi) bangun salat Subuh, kondisi (napi) masih lengkap, tujuh orang. Dia aja yang bangun,” kata Sani.

Pada pagi harinya, sekitar pukul 06.00 WIB, seorang napi terbangun melihat ZAN sudah tewas tergantung di kamar mandi. ZAN adalah napi kasus narkotika. Dia baru dipindah ke Lapas Bulak Kapal pada Kamis (16/5).

“Habis salat Subuh dia tidur lagi. Jam 6 pagi bangun satu orang. Begitu bangun, yang bersangkutan melihat dia tergantung di kamar mandi. Yang empat lainnya ini nggak lihat, karena tidur mereka,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *