Mantan kepala intelijen Dick Schoof resmi menjadi Perdana Menteri Belanda yang baru pada Selasa (2/7). Bersamaan dengan itu, kabinet baru juga telah dilantik yang terdiri dari 16 menteri dan 13 sekretariat negara.
Dilansir dari laman resmi pemerintahan Belanda, kabinet baru dilantik oleh Yang Mulia Raja Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch di Den Haag. Koalisi pemerintahan baru ini terdiri dari Partai Kebebasan (PVV), Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD), Kontrak Sosial Baru (NSC) dan Gerakan Petani-Warga (BBB).
Pemerintahan baru terdiri dari 16 menteri dan 13 sekretaris negara. Upacara pengambilan sumpah di hadapan Raja menandai masuknya resmi pemerintahan Schoof.
Adapun pembagian menteri tersebut yakni PVV mengirim 5 menteri dan 4 sekretaris negara, VVD mengutus 4 menteri dan 3 sekretaris negara. Kemudian, NSC menyediakan 4 menteri dan 3 sekretaris negara, lalu BBB menyediakan 2 menteri dan 3 sekretaris negara.
Diketahui, Schoof menggantikan Perdana Menteri (PM) Mark Rutte yang telah berkuasa selama 14 tahun. Pelantikan ini dilakukan beberapa bulan setelah pemimpin sayap kanan Geert Wilders meraih kemenangan pemilu yang mengejutkan Eropa dan dunia.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/7/2024), Wilders terpaksa mengesampingkan ambisinya menjadi perdana menteri demi menjaga jalannya perundingan koalisi yang sulit. Beberapa mitra perundingan telah menganggap pernyataan anti-Muslim dan Euroskeptisnya terlalu ekstrem untuk memimpin negara tersebut.
Sebaliknya, keempat mitra koalisi tersebut sepakat bahwa para pemimpin mereka tidak akan bertugas di pemerintahan, dan memilih Schoof, 67 tahun, yang sebelumnya memimpin Dinas Rahasia Belanda.
“Dia (Schoof) “akan melakukan banyak pekerjaan untuk mengendalikan konflik-konflik ideologis dan pribadi,” kata Sarah de Lange, profesor pluralisme politik di Universitas Amsterdam kepada AFP.