Para pengunjuk rasa menyerbu gedung parlemen Kenya pada Selasa (25/6). Setidaknya 5 pengunjuk rasa tewas.
Rabu (26/6), pengunjuk rasa membakar beberapa bagian gedung parlemen Ketika anggota parlemen di dalamnya meloloskan rancangan undang-undang untuk menaikkan pajak. Dalam suasana kacau, para pengunjuk rasa membuat kewalahan polisi.
Demonstran berupaya menyerbu kompleks parlemen, dan Citizen TV melaporkan demonstran telah memasuki ruang Senat. Polisi melepaskan tembakan setelah gas air mata dan meriam air gagal membubarkan massa.
Jurnalis Reuters menghitung sedikitnya ada lima pengunjuk rasa yang tewas di luar parlemen. Bahkan, seorang tenaga medis, Vivian Achista, mengatakan sedikitnya 10 orang telah ditembak mati.
Tenaga medis lainnya, Richard Ngumo, mengatakan lebih dari 50 orang terluka akibat tembakan polisi. Ngumo mengatakan dirinya mengangkat dua pengunjuk rasa yang terluka ke dalam ambulans di luar gedung parlemen.
“Kami ingin menutup parlemen dan setiap anggota parlemen harus mundur dan mengundurkan diri,” kata pengunjuk rasa bernama Davis Tafari, yang mencoba memasuki parlemen, kepada Reuters.
“Kami akan memiliki pemerintahan baru,” pungkasnya.