Pondok Pesantren Darul Amanah akan mengikuti turnamen sepakbola Bali 7S Tournament. Ada dua tim dikirim ke Pulau Dewata.
Turnamen Bali 7S yang diikuti negara-negara Asia Tenggara itu dihelat di Bali United Training Centre, Gianyar, mulai 21-23 Juni. Ada enam kelompok umur yang mempertandingkan total 550 laga sampai final, dari usia U-8, U-10, U-12, U-14, U-16, Pro, dan Putri.
Lebih dari 200 tim dan 2.000 pemain diperkirakan bakal hadir di sana. Untuk sepakbola putri dipertandingkan di U-8, U-10, U-12, dan di level SMA.
Darul Amanah yang berasal dari Kendal, Jawa Tengah, adalah satu-satunya pesantren yang jadi peserta di turnamen ini. Sepakbola kebetulan jadi salah satu kegiatan ekstrakuliker yang ditekuni oleh para santrinya.
Mereka sudah mengikuti banyak turnamen sejak lama dan akan menurunkan tim U-14 dan U-16 di Bali 7S.
“Pesantren Darul Amanah dalam kurun waktu setahun ini memang sedang fokus untuk mengembangkan football Academy dengan mengikuti berbagai macam kompetisi di level nasional. Baru-baru ini, kami telah mengikuti piala suratim dan juga liga Top Skor Jawa Tengah. Alhamdulillah, hasilnya memuaskan,” ujar Muhammad Fatwa selaku Pimpinan Pesantren Darul Amanah dalam rilis kepada detikSport.
“Untuk sekarang, kami sedang fokus untuk mengikuti kompetisi internasional Bali 7s yang akan diikuti oleh berbagai negara di Asia Tenggara. Di sana, target kami tentunya adalah untuk meraih gelar juara agar football academy Darul Amanah bisa dilirik oleh PSSI maupun federasi sepak bola dari luar Indonesia. Pada kompetisi ini, kita mengirim dua tim yakni tim KU 14 yang beranggotakan 12 santri dan juga tim KU 16 yang beranggotakan 14 santri,” lanjut Fatwa.
Turnamen ini jelas merupakan sebuah wadah pijakan bagi pesantren Darul Amanah untuk dapat bersaing ke level yang lebih tinggi lagi. Oleh sebab itu, Darul Amanah sekarang sudah melatih santri-santri agar dapat bertanding dengan baik dan fair, sehingga bisa membawa pulang gelar juara.
Selain berkompetisi, para santri dikirim ke turnamen ini agar dapat berkembang dan berproses sehingga menjadi insan yang lebih baik, baik di dalam maupun luar lapangan.
“Kompetisi ini InsyaAllah dapat menjadi media dakwah kami melalui sepakbola, agar orang-orang dapat lebih mengenal pesantren secara lebih luas lagi. Lalu kompetisi ini juga dapat menaikkan jam terbang santri dan mempersiapkan mereka untuk kompetisi-kompetisi resmi dan besar selanjutnya,” demikian dia.