Jakarta –
Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis survei terkait peta elektabilitas partai politik (parpol). PDIP menduduki posisi teratas, kemudian PKB menyalip posisi Golkar.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2.009 responden di seluruh Indonesia yang terbagi secara proporsional berdasarkan data pemilih di 34 provinsi Indonesia.
Adapun margin of error +/- 2,1% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2023 yang dilakukan oleh 109 enumerator.
“PDIP masih memuncaki kompetisi elektoral dengan raihan sebesar 22,7%, diikuti oleh Partai Gerindra 13,0% dan yang mengejutkan adalah PKB yang naik ke posisi ketiga untuk tingkat elektabilitasnya 11,1%,” kata Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana saat rilis survei di Hotel Aone, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).
Aditya mengatakan partai-partai yang telah memiliki kursi di parlemen mayoritas diprediksi lolos 4 persen. Namun tidak termasuk PAN, yang menurutnya diprediksi tak lolos.
“Pada umumnya partai-partai yang saat ini memiliki kursi di Parlemen seperti Golkar, Nasdem, Demokrat, PKS dan PPP diperkirakan akan lolos ambang batas parlemen karena mendapat raihan suara di atas 4%. Namun PAN berpotensi rawan tidak lolos ke parlemen,” tuturnya.
“Sementara itu, peluang partai-partai baru dalam kompetisi elektoral masih perlu berusaha keras untuk meyakinkan calon pemilih agar bisa menembus batas parliamentary threshold (PT) 4%,” sambung dia.
Berikut elektoral partai versi survei Algoritma:
PDIP 22,7%
Gerindra 13%
PKB 11,1%
Golkar 6,4%
Nasdem 6,3%
Demokrat 4,8 %
PKS 4,1%
PPP 4,0%
PAN 2,9%
Perindo 1,5%
PSI 0,6%
Hanura 0,6%
Gelora 0,3%
PBB 0,2%
Partai Buruh 0,2%
Partai Ummat 0,1%
PKN 0%
Tidak memilih atau golput 6,1%
Rahasia 6,1%
Tidak tahu 10,5%
Tidak jawab 4,2%
Aditya menuturkan peta elektoral masih berubah. Perubahan peta elektoral, lanjut Aditya, berkorelasi dengan sosok capres yang didukung oleh parpol tersebut.
“Voltilitas pilihan tersebut berkorelasi dengan figur calon presiden yang akan didukung oleh suatu partai politik,” ungkapnya.
“Hampir dua pertiga pemilih yaitu 63,6% menyatakan bahwa akan mempertimbangkan calon presiden yang diusung partai politik tersebut yang sesuai dengan sosok calon presiden yang didukungnya,” sambung dia.