Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mengakhiri perang di Ukraina, hanya jika Kyiv setuju untuk membatalkan ambisinya bergabung NATO dan menyerahkan keseluruhan empat provinsi yang diklaim oleh Moskow. Tuntutan ini langsung ditolak oleh Kyiv karena sama saja dengan menyerah.
Putin menetapkan syarat maksimal yang sepenuhnya bertentangan dengan persyaratan yang diminta oleh Ukraina.
“Syaratnya sangat sederhana,” kata Putin, seraya menyebutkan penarikan penuh pasukan Ukraina dari seluruh wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina timur dan selatan, Sabtu (15/6/2024).
Rusia mengklaim empat wilayah tersebut, yang hanya dikuasai sebagian oleh pasukannya, sebagai bagian dari wilayahnya sendiri pada tahun 2022. Tindakan Rusia itu ditolak oleh sebagian besar negara di PBB karena dianggap ilegal.
Moskow juga merebut dan mencaplok semenanjung Krimea di Ukraina pada tahun 2014.
Putin pun menegaskan kembali tuntutannya terhadap demiliterisasi Ukraina, yang tidak berubah sejak ia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Putin juga mengatakan bahwa diakhirinya sanksi Barat juga harus menjadi bagian dari perjanjian damai.
Dia juga mengulangi seruannya untuk melakukan “denazifikasi” di Ukraina, berdasarkan apa yang disebut Kyiv sebagai penghinaan tidak berdasar terhadap kepemimpinan Ukraina.
Pemerintah Ukraina mengatakan persyaratan Putin tersebut “tidak masuk akal.”