Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengecam tindakan Israel menyerang area kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah yang menewaskan 274 orang. Dia menyebut pimpinan Israel biadab.
“Sungguh biadab, sudah sepantasnya pimpinan Israel ditangkap sebagaimana keputusan Mahkamah Internasional sebagai penjahat genosida,” kata Dadang kepada wartawan, Senin (10/6/2024).
Dadang menilai tindak-tanduk Israel yang ‘membantai’ warga Palestina tidak bisa dibiarkan terus berlangsung. Dia meminta Pemerintah Indonesia turut mendukung penangkapan pemimpin Israel.
“Sungguh tidak bisa dibiarkan bangsa yang sudah hilang perikemanusiaannya. Maka pemerintah Indonesia yang berdasarkan Pancasila ikut mendukung penangkapan pemimpin Israel tersebut,” ucapnya.
Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (10/6/2024), warga Palestina masih terguncang atas jumlah korban tewas akibat serangan Israel pada Sabtu (8/6) waktu setempat, yang tercatat sebagai serangan terburuk dalam periode 24 jam selama perang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.
Dalam informasi terbaru pada Minggu (9/6) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan sedikitnya 274 warga Palestina tewas ketika komando pasukan khusus Israel menyerbu kamp pengungsi al-Nuseirat untuk menyelamatkan empat sandera yang ditahan Hamas.
Angka itu meningkat dari 210 korban tewas yang dilaporkan pada Sabtu (8/6) waktu setempat.
Laporan kantor media pemerintah Gaza menyebut sekitar 64 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak dan 57 korban tewas lainnya merupakan perempuan. Sekitar 698 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut seorang perwira pasukan khusus itu tewas dalam baku tembak dengan militan yang muncul dari persembunyiannya di area blok permukiman sipil. Diakui oleh Tel Aviv bahwa pihaknya warga Palestina dengan jumlah “di bawah 100 orang” terbunuh alam serangan itu, namun mereka tidak mengetahui berapa banyak dari korban tewas yang merupakan militan atau warga sipil.