Sembilan tahun sudah misteri kematian Akseyna Ahad Dori di Danau Kenanga belum terungkap. Kini, polisi melakukan pengusutan kembali kematian mahasiswa UI tersebut.
Peristiwa tewasnya Akseyna diketahui pada Kamis 26 Maret 2015 saat aparat Polsek Beji dan Polresta Depok mengangkat sesosok mayat pria di danau yang terletak di sisi utara Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, di tengah guyuran hujan deras. Tak ada identitas di tubuhnya.
Mayat pertama kali ditemukan seorang mahasiswa pukul 09.00 WIB. Korban mengenakan sepatu kets warna hitam, celana jeans kelabu, dan kaos putih.
Korban diduga sudah beberapa hari tewas. Saat ditemukan, ada batako yang terikat di tubuh korban. Kemungkinan besar, korban diduga sengaja ditenggelamkan. Ada juga bekas kekerasan benda tumpul di kening korban.
Pihak UI saat itu mengonfirmasi kalau jasad yang ditemukan merupakan mahasiswa UI dari jurusan Biologi Fakultas MIPA bernama Akseyna. Pihak UI menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian.
“Almarhum Akseyna Ahad Dori ditemukan wafat dan jenazahnya mengapung di Danau Kenanga UI pada Kamis (26/3) pukul 09.55 WIB,” kata Kepala Kantor Humas dan KIP UI saat itu, Rifelly Dewi Astuti, dalam keterangannya.
Ayah Akseyna, Marsekal Pertama TNI (Purn) Mardoto mengatakan sejak Oktober 2022, pihak keluarga sudah berkoordinasi dengan Kompolnas terkait pengusutan perkara tersebut. Penyidik dari Polres Metro Depok dan Polda Metro Jaya turut hadir.
Pada pertemuan itu disimpulkan akan dibentuk tim khusus untuk mengusut perkara yang ada.
“Saya yang terakhir itu Oktober 2022 di Kompolnas sudah bertemu anggota Polda dan Polres. Saat itu diusulkan pembentukan Timsus atau tim kecil menginvestigasi kasus ini secara scientific,” kata Mardoto saat dihubungi, Minggu (2/4/2023).
Namun, berjalan beberapa bulan, pihak keluarga tak kunjung diberi kejelasan terkait perkembangan hasil penyelidikan. Apalagi, lanjut dia, laporan kasus kematian putranya itu sudah sejak 2015.
“Harusnya ada perkembangan. Artinya ini kan ada keadilan, satu nyawa pun berharga, hak asasi manusia. Harapannya bisa tuntas nggak lama-lama. Dibilang sewindu yang semu, kayak ini,” imbuhnya.
Polisi Audiensi Pihak UI dan Keluarga Korban
Polisi menyebut telah melakukan audiensi dengan pihak UI dan keluarga Akseyna mengenai kasus tersebut. Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan dalam audiensi, pihaknya menyampaikan bahwa kasus tersebut sudah memakan waktu selama 9 tahun.
Sehingga kepolisian tidak melakukan penyidikan dari awal namun melanjutkan.
“Yang kita sampaikan adalah bahwa pertama, kejadian ini sudah memakan waktu kurang lebih 9 tahun. Tentu kita tidak melakukan penyidikan dari awal tidak, karena sudah ada tindakan-tindakan penyidikan yang dilakukan di awal dan kita tinggal melanjutkan,” ucap Arya wartawan di Mapolres Metro Depok, Rabu (5/6/2024).
Arya mengatakan kasus tersebut belum terungkap karena awal proses penyidikan Akseyna tidak sempurna. Polisi saat ini berupaya menyempurnakan dengan mengoreksi penyelidikan terlebih dahulu dengan menggandeng ahli-ahli dari UI.
“Cuma dalam prosesnya, tentu penyidikan yang dilakukan diawalnya tidak sempurna, itulah sebabnya masih belum terungkap. Maka kita berupaya menyempurnakan dengan mengoreksi penyelidikan yang terdahulu dengan keadaan sekarang dan kita menggunakan ahli-ahli dari UI juga yang akan kita datangkan untuk menambah masukan bagi kita dalam rangka mengungkap kasus almarhum Akseyna ini,” jelasnya.