Situasi kian memanas antara Taiwan dan China. Terbaru, Otoritas Taiwan mendeteksi puluhan pesawat militer hingga belasan kapal angkatan laut China dalam 24 jam terakhir.
‘Pengepungan’ itu terjadi beberapa hari setelah Beijing mengepung pulau itu dalam latihan militer besar-besaran. Beijing mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya.
Beijing bahkan menegaskan pihaknya tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan di bawah kendali Beijing.
Senin (27/5/2024), dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (27/5), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 10 pesawat China melintasi Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) dalam 24 jam terakhir, dan Taiwan telah merespons dengan tepat.
Sebelumnya pada Kamis lalu, kapal-kapal perang dan jet tempur China mengepung Taiwan, dalam latihan yang menurut Beijing merupakan tes atas kemampuannya untuk merebut pulau itu.
Beijing dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, dengan mempertahankan kehadiran pesawat tempur, drone, dan kapal angkatan laut hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut.
Para ahli mengatakan ini adalah “taktik zona abu-abu”, yang tidak merupakan tindakan perang langsung, namun hanya akan menguras tenaga militer Taiwan.
Presiden baru Taiwan Lai Ching-te mengatakan pada hari Minggu, bahwa dia tetap siap bekerja sama dengan China, meskipun ada latihan militer tersebut.
Pemerintah China mengatakan pidato pelantikan Lai Ching-te pada Senin pekan lalu sama dengan seruan kemerdekaan, “mendorong rekan-rekan kami di Taiwan ke dalam situasi perang yang berbahaya”.