Manchester –
Erik ten Hag menghadapi momen penentuan di akhir musim ini. Manajer Manchester United itu diragukan akan bertahan di Old Trafford.
MU mendekati garis finis musim ini dengan melempem. Pekan lalu, ‘Setan Merah’ dihajar 0-4 oleh Crystal Palace dan mengukir rekor 13 kekalahan dalam semusim Premier League.
Dalam delapan pertandingan terakhir, tim polesan Erik ten Hag cuma meraih dua kemenangan. Malah salah satunya didapatkan dari adu penalti melawan tim Championship, Coventry City, di Piala FA.
Alih-alih mengalami kemajuan, MU musim ini justru mundur jauh dari musim lalu. Musim lalu mereka finis ketiga di Liga Inggris dengan 75 poin, sementara ada ancaman tak menambah poin lagi di sisa musim ini (54 poin – posisi 8).
Sebab MU sudah ditunggu lawan-lawan berat di tiga laga terakhir, dimulai dari Arsenal akhir pekan ini, lalu Newcastle United, dan Brighton & Hove Albion. Ada kesempatan menebus musim di final Piala FA, tapi lawannya adalah Manchester City yang sedang panas-panasnya.
Eks asisten Sir Alex Ferguson, Rene Meulensteen, percaya tanda-tandanya tak bagus untuk Erik ten Hag mengingat manajer diukur dari hasil. MU bukan berkembang dan malah berjalan mundur.
“Saat Anda melihat ke kinerja manajer, Anda butuh melihat sebuah pola perkembangan. Saat pola itu menjadi jelas, Anda coba membangun dari sana setelah semusim atau 1,5 musim,” katanya kepada Football365.
“Sementara banyak tim saat ini bergerak maju dengan seorang manajer, United mengalami kemunduran, tidak ada keraguan soal itu. Tren keseluruhan musim ini adalah mundur alih-alih maju, dan akan ada keputusan apakah dia bertahan atau pergi.”
“Kejelasan adalah kunci buat semua orang yang terlibat sekarang. Kuncinya sekarang adalah United punya tiga pertandingan liga yang berat dan skenario buruknya adalah mereka mungkin tak memenangi seluruhnya,” imbuhnya.
