Jakarta –
Lembaga Survei Political Statistics (Polstat) merilis elektabilitas terbaru bakal calon presiden (bacapres) 2024. Polstat mencatat ada sejumlah faktor yang mempengaruhi responden memilih capres, apa saja itu?
Sekadar informasi, survei dilakukan Polstat periode 1-10 Mei 2023 di 34 Provinsi RI. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP. Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error +- 2,8% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan tenaga terlatih.
Responden diberikan pertanyaan mengenai pendapat tentang capres menjelang Pemilu 2024. Pertanyaan adalah ‘dalam menentukan pilihan saat Pilpres 2024 nanti, faktor apakah yang paling anda pertimbangkan atau paling mempengaruhi pilihan anda?’
Ternyata, kapabilitas capres dalam memecahkan masalah yang paling dilihat oleh responden. Faktor lainnya adalah rekam jejak capres serta pengalaman kepemimpinan. Berikut hasil lengkapnya:
1. Kapabilitas capres dalam memecahkan masalah: 55,6%
2. Rekam jejak atau track record dari capres tersebut: 15,2%
3. Visi-misi dan program kerja konkrit dari partai: 10,5%
4. Pengalaman kepemimpinan dari capres tersebut: 9,4%
5. Latar belakang agama dari capres tersebut: 2,5%
6. Partai yang mengusung capres tersebut (party id): 1,5%
7. Ada tidaknya imbalan yang diberikan oleh capres tersebut 1,2%
8. Latar belakang suku bangsa capres tersebut: 0,5%
Tidak tahu/tidak jawab: 3,6%
“Salah satu faktor yang paling menjadi pertimbangan publik dalam menentukan adalah kapabilitas capres. Faktor-faktor primordial seperti agama dan latar belakang suku bangsa capres kurang terlalu menjadi bahan pertimbangan. Begitu pula faktor party id dan imbalan (money politics),” kata Peneliti Senior Polstat, Apna Permana, dalam konferensi pers, Sabtu (20/5/2023).
Merujuk hasil survei terbaru elektabilitas capres 2024 Polstat, Nama Menhan Prabowo Subianto memperoleh hasil tertinggi dibandingkan 2 bacapres potensial lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Responden diberikan pertanyaan top of mind ‘Menurut pendapat anda, siapakah yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi dari sejumlah tokoh nasional yang ada saat ini?’.
Dari 14 nama tokoh yang muncul, Prabowo keluar sebagai top of mind publik sebagai tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi. Disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,6% dan Anies Baswedan 12,8%.
POLSTAT kemudian menampilkan elektabilitas capres berdasarkan simulasi 10 nama dan 3 nama. Hasilnya sebagai berikut:
Simulasi 10 nama:
1. Prabowo Subianto: 33,5%
2. Ganjar Pranowo 19,6%
3. Anies Baswedan 19,4%
4. Ridwan Kamil 5,4%
5. Agus Harimurti Yudhoyono 3,5%
6. Erick Thohir 3,2%
7. Sandiaga Uno 2,8%
8. Puan Maharani 2,4%
9. Airlangga Hartarto 2,2%
10. Muhaimin Iskandar 1,9%
Undecided 6,1%
Simulasi 3 Nama:
1. Prabowo Subianto: 39,2%
2. Ganjar Pranowo: 27,1%
3. Anies Baswedan: 26,9%
Undecided 6,8%
Polstat juga membuat simulasi head to head capres. Berikut hasilnya:
Prabowo vs Ganjar
Prabowo Subianto: 52,3%
Ganjar Pranowo: 35,8%
undecided: 11,9%
Anies vs Prabowo
Prabowo Subianto: 54,6%
Anies Baswedan: 34,5%
undecided: 10,9%
Anies vs Ganjar
Anies Baswedan: 42,9%
Ganjar Pranowo: 43,1%
undecided: 14%.
(taa/jbr)