Chelsea jadi salah satu klub yang gencar menawarkan pemain ke Arab Saudi musim panas ini. Eks pemain Gary Neville meminta Premier League menyelidiki itu.
Eksodus pemain ke Arab Saudi sedang terjadi musim panas ini. Sejumlah nama top seperti Karim Benzema dan N’Golo Kante sudah dipastikan menyusul Cristiano Ronaldo hijrah ke sana.
Setelah melepas Kante cuma-cuma dan ditampung Al Ittihad, Chelsea sedang mencoba menjual sejumlah pemain ke Arab Saudi. Mereka ingin mendapatkan dana segar untuk mereset proyek bersama Mauricio Pochettino, juga setelah belanja besar lebih dari 600 juta paun musim lalu.
Hakim Ziyech, Kalidou Koulibaly, dan Edouard Mendy kabarnya sedang tahap negosiasi dengan klub-klub Liga Pro Arab Saudi. Dua nama lain yakni Callum Hudson-Odoi dan Pierre-Emerick Aubameyang juga berupaya diobral ke sana, demi mendapatkan dana transfer dan memangkas pengeluaran gaji.
Aksi obral Chelsea ini disoroti oleh mantan kapten Manchester United Gary Neville. Komentator Liga Inggris itu melihat ada potensi konflik kepentingan antara Chelsea dan Liga Arab Saudi.
Liga Arab Saudi dinaungi oleh Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF). Sementara PIF sendiri punya saham di Clearlake Capital, perusahaan milik bos Chelsea Todd Boehly. Nah, Clearlake Capital ini punya porsi mayoritas di The Blues, yakni 60%.
Dugaan konflik kepentingan ini kabarnya sudah membuat sejumlah klub rival Chelsea berang. Salah satu perwakilan klub Eropa secara anonim menyebut Chelsea memanfaatkan Arab Saudi sebagai ‘kartu bebas penjara’ untuk lolos dari jerat aturan Financial Fair Play (FFP).
Hal inilah yang didesak Gary Neville untuk diselidiki.
“Premier League harus langsung mengembargo transfer-transfer ke Arab Saudi, untuk memastikan integritas permainan ini tak rusak. Pengecekan harus dilakukan terkait kelayakan transaksi-transaksi itu,” ujarnya kepada BBC.
“Kalau sudah melewati proses itu, pastinya transfer-transfer bisa dibuka lagi. Tapi saya yakin, pada saat ini, transfer-transfer harus dihentikan sampai struktur kepemilikan di Chelsea dicek dan apakah ada kesepakatan-kesepakatan menguntungkan yang dilakukan dengan tak pantas,” imbuh mantan bek kanan timnas Inggris ini.