Jakarta –
Manchester United ke final Piala FA usai menang adu penalti melawan Coventry City. Viral adegan kontras dari Harry Maguire dan Antony, yang membuat keduanya juga menuai beda reaksi.
Man United membuang keunggulan telak tiga gol tanpa balas, dengan Coventry City berhasil merespons dengan tiga gol balasan di 20 menit akhir pertandingan.
Skor 3-3 pada prosesnya membuat laga semifinal Piala FA itu harus dituntaskan lewat adu penalti. Adalah Man United yang kemudian meraih tiket final, menyisihkan lawannya yang tim divisi kedua Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sebuah momen viral dari rangkaian drama adu penalti. Secara khusus ketika Rasmus Höjlund menjebol gawang Coventry City untuk memastikan kemenangan Man United dalam adu tos-tosan.
Pada momen tersebut, suporter Man United melihat tindakan Harry Maguire usai peluit akhir dibunyikan. Bek Inggris itu langsung menghampiri para pemain lawan untuk menjabat tangan mereka — diduga sekaligus memberikan hiburan.
“Sungguh tindakan berkelas dari Maguire,” kata seorang netizen mengomentari adegan tersebut.
“Silakan bilang apa saja soal Maguire, tapi tindakannya yang satu ini sungguh berkelas,” timpal yang lain.
Nah, momen yang sama juga memperlihatkan tindakan lain dari Antony. Menurut jurnalis Manchester Evening News Tyrone Marshall, Antony menaruh telapak tangannya di kuping dan diarahkan ke suporter dan pemain Coventry.
Tindakan Antony ini serta-merta menuai reaksi berbeda dibandingkan dengan aksi Maguire. Antony dianggap bersikap tidak pantas dan seperti merendahkan kubu lawan yang sudah kalah.
“Salah satu tindakan paling memalukan yang pernah aku lihat,” sebut jurnalis Sean Walsh seperti dilansir SportBible.
Clinton Morrison, mantan pesepakbola yang di Inggris pernah membela sejumlah tim Premier League dan Championship, juga punya pendapat serupa terhadap tindakan Antony.
“Ia [Antony] butuh berkonsentrasi pada dirinya sendiri karena musim depan ia bisa saja main di divisi Championship…” kata Morrison menyindir si pemain asal Brasil, dalam komentarnya di BBC Radio 5 Live.
(krs/pur)